METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) terus berupaya keras untuk menanggulangi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meluncurkan Program Paling Kurindu yang bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting melalui pengembangan kawasan urban farming pangan terpadu dan pekarangan pangan lestari (P2L).
Peluncuran program ini dilaksanakan oleh Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, di Kelompok Tani Silih Asih, Kampung Cipanengah Girang, RT 04 RW 21, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Selasa, 17 Desember 2024.
Baca Juga: Salurkan Bantuan Korban Bencana, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi : Bentuk Kepedulian
Kegiatan peluncuran yang dihadiri oleh Pj Wali Kota Sukabumi dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Adrian Hariadi, ini juga menampilkan gerakan penanaman sayuran di demplot yang merupakan bagian dari program Paling Kurindu.
Kusmana mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Sukabumi untuk menanggulangi stunting dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam kegiatan penanaman sayuran dan pemanfaatan pekarangan rumah.
Program Paling Kurindu, menurut Kusmana Hartadji, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan mendorong mereka untuk memanfaatkan lahan terbatas di sekitar rumah untuk menanam sayuran yang bergizi.
Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pangan yang kurang bergizi serta meningkatkan akses keluarga terhadap makanan sehat dan bergizi, yang sangat penting dalam pencegahan stunting.
"Dengan mengembangkan kawasan urban farming dan pekarangan pangan lestari, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam menyediakan kebutuhan pangan sehari-hari," ujarnya.
Pemerintah Kota Sukabumi juga berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat agar mereka dapat mengelola kawasan urban farming dan pekarangan pangan secara berkelanjutan.
Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dalam upaya penanggulangan stunting di Kota Sukabumi.
Ia mengatakan, melalui pengembangan kawasan urban farming yang terintegrasi dengan program P2L, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses bahan pangan yang kaya akan gizi, yang pada gilirannya dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kota Sukabumi.
"Untuk mewujudkan kesuksesan program ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor terkait dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak-anak yang sehat dan bebas dari stunting," tandas dia.***