Teknologi ini digunakan sekitar 80 persen untuk mendukung deteksi kanker, dan 20 persen lainnya untuk menangani kasus non-onkologi seperti epilepsi, demensia, gangguan jantung, demam yang belum diketahui penyebabnya, serta untuk perencanaan terapi radiasi.
Baca Juga: Daftar Harga Terlengkap Smartphone Infinix dari Termurah hingga Termahal pada April 2025
PET-CT Digital Omni Legend menawarkan akurasi yang tinggi, sensitivitas maksimal, dan efisiensi dalam waktu pemeriksaan, alat ini mampu mendeteksi lesi metabolik sekecil 1,4 mm.
Selain itu, sistem ini dilengkapi fitur motion correction berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu menjaga ketajaman gambar meskipun pasien tetap bernapas.
Fitur auto-positioning turut meningkatkan keamanan bagi tenaga medis, sementara teknologi Q-Clear memberikan hasil pemetaan metabolik tumor yang lebih presisi.
Baca Juga: Melalui BPJS Ketenagakerjaan Pemkab Bogor Anggarkan Rp 4,3 Miliar Jamsostek Bagi Pekerja Non ASN
Dengan begitu, proses diagnosis menjadi lebih cepat, lebih tepat, dan biaya pemeriksaan dapat ditekan karena tahapan yang tidak perlu bisa dihindari.
Peluncuran teknologi ini juga memperkuat komitmen RS Gading Pluit sebagai pusat layanan kanker terpadu melalui konsep layanan satu pintu (one-stop service), yang menjadi dasar dari sistem GADING INTEGRATED CANCER CARE.
Pasien kini bisa menjalani seluruh proses penanganan kanker — dari diagnosa, terapi, hingga evaluasi multidisiplin — dalam satu sistem pelayanan yang terintegrasi.
Baca Juga: Viral Dokter Kandungan Cabul di Garut, Polisi Sebut Ada Banyak Korban tapi Baru Satu yang Lapor
"Sejak awal, semangat kami adalah agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mencari layanan kanker ke luar negeri. Dengan hadirnya PET-CT Digital generasi terbaru ini, kami kembali menghadirkan teknologi yang selama ini tersedia di negara-negara maju, kini hadir di Jakarta Utara," ungkap Ang Kok Bin, Presiden Direktur PT Gading Pluit Jasa Medika.
Kehadiran fasilitas ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Intan Khasanah, pasien sekaligus penyintas kanker asal Jakarta Selatan, turut mendorong pasien lain untuk tidak ragu memanfaatkan layanan pemeriksaan ini.
"Pemeriksaan ini membantu mendeteksi kondisi secara lebih dini dan mendalam. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan dilakukan, dan peluang remisi jadi lebih besar. Dalam menghadapi kanker, waktu adalah segalanya," tutur Intan, yang secara rutin menjalani pengobatan kanker di RS Gading Pluit.
Baca Juga: Menyusuri Pesona Destinasi Wisata Pelabuhan Ratu, Surga Alam di Sukabumi yang Sarat Keindahan
Data dari Global Cancer Observatory 2022 menunjukkan bahwa Indonesia mencatat 408.661 kasus baru kanker per tahun, dengan angka kematian mencapai 242.988 jiwa.
