Minggu, 21 Desember 2025

Ferry Irwandi Bongkar Cara Cari Dalang Demo Bubarkan DPR 25 Agustus

- Kamis, 4 September 2025 | 14:16 WIB
Aktivis media sosial Ferry Irwandi membongkar cara mencari dalang demo bubarkan DPR pada 25 Agustus 2025 lalu. (ig/@irwandiferry)
Aktivis media sosial Ferry Irwandi membongkar cara mencari dalang demo bubarkan DPR pada 25 Agustus 2025 lalu. (ig/@irwandiferry)

METROPOLITAN.ID - CEO Malaka Project, Ferry Irwandi membongkar cara mencari dalang demo bubarkan DPR pada 25 Agustus 2025 lalu.

Dalam dialog yang disiarkan di salah satu media nasional, Ferry Irwandi menegaskan bahwa untuk menemukan dalang sesungguhnya, aparat tidak perlu jauh-jauh mencari.

Menurut Ferry Irwandi, aparat bisa memanfaatkan metode canggih seperti data analytics, scraping, dan Open Source Intelligence (OSINT).

Setelah data terkumpul, proses analisis data dapat dilakukan. Dalam hitungan menit, menurut Ferry, aparat bisa mengidentifikasi dari mana isu 25 Agustus ini muncul pertama kali.

Baca Juga: Lokasi Demo di Jakarta Hari Ini 4 September 2025, BEM SI Kembali Turun

“Dalam hitungan menit kita bisa tahu dari mana isu 25 Agustus itu muncul, siapa yang menggunakan hashtag bubarkan DPR, afiliasi mereka apa, siapa yang mereka dukung, dan siapa yang mereka serang.

"Simpel kok,” ujar aktivis media sosial ini dalam dialog Rakyat Bersuara di iNews, Selasa, 2 September 2025.

Mereka dapat melihat akun-akun yang paling aktif menggunakan hashtag tersebut, melihat afiliasi mereka, siapa yang mereka dukung, dan siapa yang mereka serang.

Proses ini, yang disebut network analysis, mampu memvisualisasikan jaringan penyebaran isu, menemukan pusat-pusat (hub) yang paling berpengaruh, dan melacak bagaimana sebuah pesan beresonansi di dunia maya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Provokator Penjarahan Rumah Ketua DPR RI dan Anggota DPR, Pelaku Ditindak Tegas

Ferry Irwandi menegaskan bahwa perangkat sederhana sekalipun sudah cukup untuk melakukan penelusuran ini.

“Kalau semua orang di ruangan ini mau cek sendiri hashtag itu di TikTok, Instagram atau Twitter/X pasti ketemu dalam waktu kurang dari 5 menit. Itu bukan hal yang sulit, bahkan anak-anak sekarang lebih pintar untuk mencarinya,” ungkapnya.

Namun, ia menekankan bahwa hasil penelusuran digital ini harus diperlakukan sebagai bahan awal dalam sebuah investigasi, bukan sebagai kesimpulan final.

“Bukan berarti akun-akun itu pasti pelakunya. Tapi mereka bisa jadi titik awal untuk diperiksa. Itu cara kerja intelijen seharusnya, bukan sekadar menyebut nama-nama besar tanpa dasar,” katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X