Purbaya ingin memastikan bahwa yang ditindaklanjuti adalah masalah yang benar-benar memerlukan perhatian serius.
Jika laporan terbukti valid, tindak lanjut akan dilakukan semaksimal mungkin. Purbaya menjanjikan tindakan keras.
"Kalau petugasnya yang salah, kita sikat petugasnya," tegasnya.
Deretan Aduan Terbanyak
Meskipun baru beberapa hari diaktifkan (mulai 15 Oktober 2025), kanal 'Lapor Pak Purbaya' telah banjir laporan.
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 21 Oktober 2025, Mengupas Nilai Investasi
Hingga Jumat, 17 Oktober 2025, Menkeu Purbaya mengungkapkan telah menerima total 15.933 pesan aduan masyarakat.
Dari belasan ribu aduan tersebut, sebagian besar (sekitar 13.285 pesan) berisi keluhan yang kini sedang dalam proses verifikasi.
Laporan terbanyak menyoroti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), terutama terkait perilaku pegawai di lapangan yang dinilai tidak mencerminkan integritas aparatur negara.
“Yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset, bagaimana mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil bagaimana, jualnya bagaimana,” ujar Purbaya.
Baca Juga: Kronologi Kasus Kematian Timothy Anugerah, Nama Calista Amore Terseret
Ia menirukan isi laporan yang menyebut adanya sekelompok petugas Bea Cukai yang kerap berkumpul di kedai kopi saat jam kerja, membahas urusan bisnis pribadi, bahkan dengan ditemani aparat berpakaian preman.
Menkeu Purbaya menanggapi laporan tersebut dengan ancaman pemecatan bagi oknum yang terbukti melakukan pelanggaran.
“Senin depan kalau ada yang ketemu begini lagi, saya akan pecat,” tegasnya.
Selain perilaku oknum, aduan masyarakat juga banyak menyoroti masalah peredaran barang ilegal. Contoh kasus yang diangkat adalah maraknya peredaran rokok tanpa cukai di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.