Selasa, 26 September 2023

Hadapi Polio, Kabupaten Purwakarta Konsultasi dengan WHO

- Jumat, 31 Maret 2023 | 04:15 WIB
Kabupaten Purwakarta konsultasi dengan WHO untuk hadapi PD3I salah satunya masalah polio. (Diskominfo Purwakarta)
Kabupaten Purwakarta konsultasi dengan WHO untuk hadapi PD3I salah satunya masalah polio. (Diskominfo Purwakarta)

METROPOLITAN.ID - Munculnya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) memicu kekhawatiran penularan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Purwakarta.

Sebab, dampak penyakit PD3I tidak hanya bagi kehidupan pasien yang bersangkutan namun juga bagi keluarga bahkan kehidupan masyarakat dan masa depan negara.

Salah satunya, penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang irreversible atau biasanya menyerang tungkai kaki itu akan mengancam kehidupan anak-anak dan masa depannya.

Baca Juga: Hadapi Lonjakan Harga di Jawa Barat, Ridwan Kamil Siapkan Anggaran Rp10 M Gelar Pasar Murah

Menindaklanjuti hal tersebut jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta melakukan berbagai upaya pencegahan penularan PD3I dengan meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi dan anak, serta pelaksanaan surveilans PD3I.

"Untuk mengantisipasi dan pencegahan PD3I di Kabupaten Purwakarta, secara teknis, kami konsultasikan dengan perwakilan WHO Indonesia dan Kementerian Kesehatan," ujar Sekda Purwakarta Norman Nugraha disela Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kabupaten Purwakarta, di Bale Sawala Yudhistira, Senin 27 Maret 2023.

Mewakili Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Sekda juga mengucapkan selamat datang kepada tim WHO Indonesia beserta konsultan WHO Internasional di Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga: Tangani Polio di Purwakarta, Bupati Anne Ratna Mustika bakal Tindak Lanjut Arahan Kemenkes

"Kedatangan WHO diharapkan dapat meningkatkan capaian imunisasi di Kabupaten Purwakarta serta pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Purwakarta dapat sukses dengan cakupan lebih dari 95 persen," kata Norman.

Menurutnya, imunisasi merupakan upaya penting program kesehatan masyarakat untuk mencegah penularan PD3I, seperti polio, difteri, hepatitis, pertusis, tetanus dan campak rubella.

"Imunisasi juga salah satu faktor yang dapat mencegah stunting. Dengan imunisasi masyarakat akan hidup sehat, kuat, unggul dapat menjadi modal awal bagi sebuah bangsa yang maju dan bermartabat. Hal ini sejalan dengan pembangunan nasional bidang kesehatan pada RPJMN 2020-2024," kata Norman.

Baca Juga: Peduli Kesejahteran Masyarakat Purwakarta, Bupati Anne Ratna Mustika Ajak Mahasiswa Ikut Bangun Pedesaan

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Komitmen Pertemuan Koordinasilintas Sektor Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Anak Nasional (Sub-PIN) Polio oleh Sekda, Kepala Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya.

Sementara, Perwakilan WHO Indonesia dalam keterangannya menjelaskan tentang strategi Polio di Indonesia. Indonesia dinyatakan telah bebas dari polio sejak tahun 2014, dan diharapkan Indonesia dapat mempertahankan status bebas polio dalam rangka mewujudkan dunia bebas polio tahun 2026.

Halaman:

Editor: Ryan Muttaqien

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rumah Warga Cibinong Habis Diterjang Angin Puting Beliung

Selasa, 26 September 2023 | 09:21 WIB
X