"Ini menjadi perhatian kita semua bagaimana uang rakyat bisa kembali pada rakyat dengan tidak melahirkan masyarakat miskin baru (misbar)," beber dia.
Menurutnya, jika kata sejahtera semakin menjauh dari masyarakat, maka dirinya akan berjuang mengawal APBD yang pro rakyat.
"Saya akan terdepan berjuang mengawal anggaran yang pro rakyat tanpa kata menyerah sebagai penyambung lidah rakyat," tegas Atty Somaddikarya.
Mengutip jpnn.com yang melansir data BPS, Jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan di Kota Bogor pada tahun 2023 mencapai 547.399 jiwa.
Kemudian, pada 2021 mengalami peningkatan menjadi 571.734 orang.
Jumlah itu terus meningkat pada 2022. BPS mencatat jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan di Kota Bogor kembali naik menjadi 608,949.
Jika dipersentase, jumlah penduduk miskin di Kota Bogor pada 2020 mencapai 6,68 persen dari total penduduk Kota Bogor yang hampir 1 juta jiwa.
Baca Juga: Diperiksa DKPP, Ketua KPU Kota Bogor Tersangkut Dugaan Kasus Pantun dan Ucapan Tak Senonoh
Angka tersebut kembali naik pada 2021, yakni 7,24 persen namun kemudian turun pada 2022 menjadi 7,10 persen.
Berdasarkan data BPS, ada beberapa kota yang masuk kategori termiskin di Jawa Barat.
untuk kategori kota, Kota Tasikmalaya jadi kota termiskin di Jawa Barat dengan persentase angka kemiskinan 12,72 persen.
Kedua, ada Kota Cirebon 9,82 persen.
Lalu ketiga ada Kota Sukabumi 8,02 persen diikuti Kota Bogor 7,10 persen di posisi keempat dan Kota Banjar di posisi ke lima dengan presentase 6,73 persen.