METROPOLITAN.ID - Penjabat atau Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menghadiri Seminar Rancangan Peraturan Gubernur Provinsi Jabar dalam Penyelenggaraan Angkutan Umum Massal Perkotaan dan Pedoman Pembiayaan Pengelolaan Pendapatan dari Layanan Angkutan Massal dan Kawasan Berorientasi Transit di Hotel Mason Pine, Kabupaten Bandung Barat, akhir pekan lalu.
“Konsepnya kawasan aglomerasi harus terintegrasi antar daerah dan angkutan. Jadi nanti bisa terintregrasi antar bis, LRT sampai kereta cepat,” ungkap Bey Machmudin.
Oleh karena itu Bey Machmudin mendukung transformasi angkutan massal di Jabar karena diyakini pengembangan transportasi massal yang andal dan berkelanjutan adalah kunci untuk mengatasi permasalahan.
Menurutnya, angkutan massal juga harus ada dukungan dari masyarakat untuk peralihan dari kendaraan pribadi atau angkutan umum yang biasa digunakan.
Sehingga ia pun meminta Kepala Dinas Perhubungan Jabar segera melaksanakan program ini secepat mungkin untuk kemaslahatan masyarakat.
“Ini merupakan supply demand, saya berharap supply-nya tidak mandek. Kita harus siapkan dulu baru kita bisa menarik atau menyarankan masyarakat menggunakan transportasi publik,” katanya.
Baca Juga: Live Streaming AFC Cup 2023/2024, Pertandingan PSM Makassar dan Bali United
“Kalau sudah terintegrasi akan aman dan nyaman. Misalnya nanti BRT itu bis listrik anti polusi dan irit. Jadi betul-betul diatur masalah subsidinya, tarifnya murah. Jadi masyarakat tidak berpikir dua kali untuk menggunakannya,” imbuh Bey Machmudin.
Hal ini perlu perencanaan yang baik, termasuk kebijakan skema pola pergerakan, sistem pembiayaan, manajemen pendapatan, pengembangan kawasan berorientasi transit serta digitalisasi transportasi.
“Saya yakin kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan. Maka dari itu, seminar ini adalah langkah awal dalam proses tersebut. Kita dapat saling berbagi maupun bertukar pemikiran, pengalaman serta wawasan,” ujar Bey Machmudin.
Baca Juga: Mendadak Kurangi Kecepatan, 7 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Tabrakan Beruntun di Tol Jagorawi
Kepala Dinas Perhubungan Jabar A. Koswara memaparkan, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang seminar yang diseleggarakan, di antaranya aglomerasi perkotaan dan pertumbuhan urbanisasi yang saat ini sudah mencapai 55 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan.
“Kemudian dampak dari urbanisasi ini adalah kebutuhan mobilitas dengan keterbatasan jalan sehingga membuat kemacetan dimana-mana,” katanya.