metropolitan-network

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Umumkan Defisit APBN Sebesar 700 Miliar dari Produk Domestik Bruto

Jumat, 24 November 2023 | 15:34 WIB
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan umumkan defisit APBN lewat Pendapatan Domestik Bruto (Jawapos.com)

METROPOLITAN.ID - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengumumkan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp 700 miliar dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga bulan Oktober 2023.

Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan mengumumkan bahwa defisit APBN mencapai 0,003 persen dari Pendapatan Domestik Bruto.

Dalam konferensi pers daring edisi November APBN KiTa pada Jumat (24/11), Sri Mulyani menyampaikan bahwa defisit APBN tersebut mencapai 0,003 persen dari Pendapatan Domestik Bruto.

Baca Juga: Gelora Bung Tomo Mendapat Sorotan Positif Hingga FIFA Puji Penyelenggaraan Piala Dunia U 17 2023 di Surabaya Berjalan Lancar

Meskipun dari sisi keseimbangan primer tercatat surplus sebesar Rp 365,4 triliun.

Menurut Sri Mulyani, pendapatan yang berasal dari pajak, bea cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah mencapai Rp 2.240,1 triliun, atau 90,9 persen dari target tahun ini, meningkat sebesar 2,8 persen dari tahun sebelumnya.

Rincian realisasi tersebut mencakup Penerimaan Pajak sebesar Rp 1.523,70 triliun atau 88,69 persen dari target, dengan pertumbuhan 5,33 persen (YoY).

Baca Juga: Cari Kafe Unik dan Suasana Tenang? Combucha Coffee di Kota Bogor Hadirkan Kombucha, Nggak Ada di Tempat Lain!

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp 220,85 triliun atau 72,84 persen dari target, mengalami kontraksi sebesar 13,60 persen (YoY).

Sementara PNBP tercatat sebesar Rp 494,18 triliun atau 111,96 persen dari target, tumbuh 3,72 persen (YoY).

Penerimaan Hibah sebesar Rp 1,37 triliun dengan pertumbuhan 124,15 persen (YoY).

Baca Juga: Militer Houthi Perlambat Rencana Arab Saudi untuk Mencapai Kesepakatan Perdamaian dengan Yaman setelah Penyerangan ke Israel

Di sisi belanja negara, hingga akhir Oktober mencapai Rp 2.240,8 triliun.

Belanja tersebut terdiri dari Belanja K/L sebesar Rp 768,67 triliun atau 76,80 persen dari pagu, naik 1,93 persen (YoY), dan Belanja non-K/L sebesar Rp 803,55 triliun atau 64,51 persen dari pagu, turun 12,40 persen (YoY).

Halaman:

Tags

Terkini