METROPOLITAN.ID - Untuk mencegah terjadi aksi tawuran antar pelajar, Persatuan Guru Rebuplik Indonesia (PGRI) Karawang meminta kepada semua pihak untuk bekerja sama ikut serta dalam mengawasi pelajar di Kota Pangkal Perjuangan.
Apalagi baru-baru ini, aksi tawuran pelajar di Kabupaten Karawang sudah terjadi sepuluh kasus aksi tawuran. Sebanyak tujuh orang luka-luka dan tiga orang meninggal dunia.
Ketua PGRI Karawang Uyat mengatakan, untuk mencegah maraknya aksi tawuran pelajar, tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga pendidikan saja, melainkan semua pihak pun harus terlibat dalam mengatasin hal tersebut.
Baca Juga: Lagi! Seorang Mahasiswa di Medan Buat Status Ejek Tentang Anak Palestina, Netizen: Na'udzubillah
"Tidak bisa oleh satu pihak sekolah saja untuk mencegah aksi tawuran, sebab kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak 24 jam, waktunya mulai dari masuk sekolah sampai pulang sekolah jam 14:00 WIB," ucapnya, Selasa 11 Juni 2024.
Sebab menurut Uyat, kejadian aksi tawuran pelajar pun tidak terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Tawuran pelajar dilakukan diluar jam sekolah, jadi semua pihak pun harus ikut serta mengawasi para pelajar, khususnya pengawasan orang tua," ungkap dia. (acu)