Dari penjelasan yang diberikan Bayu, lokasi bendungan itu dibagi menjad dua zona yaitu zona umum dan zona khusus.
Zona umum yaitu adalah fasilitan taman yang diperuntukan bagi warga, sementara zona khusus yaitu pintu bendungan dan pintu air yang sudah diberi papan tanda larangan namun diketahui dihiraukan.
Dia juga menambahkan bahwa potensi bahaya bermain di lokasi tersebut cukup besar terlebih jika sedang diguyur huja deras yang bisa sebabkan air bah datang.
"Bahaya jika ada air bah datang dari atas, memang biasanya ada pertanda air berubah jadi warna cokelat, tapi kan tidak semua menyadarinya," sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa dia sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kemanan dan memastikan sistem peringan dini berjalan dengan baik demi mencegah hal yang membahayakan pengunjung.
"Saat ini memas masih viral terkait surfing Bendungan Pleret di BKB itu. Memang jadi suatu keunikan, kareba kebetulan airnya itu sedang surut. Tetapi kami harapkan tetap waspada karena ada kekhawatiran kalau terjadi air bah," kata Wali kota Semarang pada Selasa, 16 Juli 2024.***