METROPOLITAN.ID - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, menjelaskan bahwa salah satu penyebab bencana pohon tumbang adalah kondisi pohon yang sudah lapuk.
Sehingga tak sedikit kejadian pohon tumbang saat cuaca ekstrem.
"Benar, bahwa banyaknya pohon tumbang rata-rata disebabkan oleh pelapukan. Maka masyarakat harus lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem seperti sekarang ini," kata Novian, Selasa 29 Oktober 2024.
Baca Juga: 5 Handphone Terbaru dari Infinix di 2024 Yang Menawarkan Spesifikasi Menarik
Fenomena pohon tumbang kata dia makin menambah daftar potensi bencana yang dapat terjadi saat cuaca ekstrem. Namun di situasi berbahaya, dikabarkan tidak ada korban jiwa dari pihak masyarakat.
Sejak Senin (28/10/2024), kata dia, sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan evakuasi pohon tumbang di dua lokasi berbeda.
Kejadian ini dilaporkan setelah terjadinya hujan deras disertai angin kencang.
Baca Juga: Infinix Turut Merilis Infinix Hot 50 dan Infinix Hot 50 5G, Cek Spesifikasi dan Harga Lengkapnya Yuk
Dua pohon yang tumbang terdiri dari pohon alpukat setinggi 6 meter dan pohon jengkol dengan tinggi 15 meter. Pohon alpukat tumbang di Perumahan Assyifa, sedangkan pohon jengkol tumbang di Kampung Pasirbogor. BPBD menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.
Hingga saat lanjut dia, tim BPBD masih melakukan evakuasi dan mendata kerugian akibat tumbangnya pohon. Proses penghitungan kerugian masih berlangsung dan akan dilaporkan setelah selesai.
Dia mengimbau agar masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, terutama saat musim hujan. Ditekankan pentingnya pemeliharaan tanaman agar tidak mengalami pelapukan, guna mengurangi risiko tumbangnya pohon.
"Situasi cuaca yang semakin tidak menentu, kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap lingkungan sangat diperlukan. BPBD akan terus memantau kondisi di lapangan untuk mencegah potensi bencana lainnya," tandas dia. (Mulyana)