METROPOLITAN.ID - Sekda Kabupaten Karawang Asep Aang Rahmatullah angkat bicara soal kegiatan capacity building atau peningkatan kapasitas yang digelar Forkopimda Karawang di Puncak Bogor yang menjadi sorotan.
Ia mengaku acara yang mengundang Asda Bupati, staff ahli, kabag setda, hingga camat se-Karawang itu dilakukan secara terbuka.
Aang juga membantah adanya mobilisasi atau pengarahan dukungan kepada salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati Karawang.
Baca Juga: Diduga Perkosa Wanita di Kontrakan, Dua Pria di Cileungsi Diarak ke Kantor Polisi
"Nah kalo berbicara dukungan, tadi (kegiatan) terbuka," ujar Aang ditemui usai hari pertama kegiatan, Jumat 15 November 2024.
Bahkan, pihaknya tidak menaruh kekhawatiran apapun terkait kecurigaan yang ditujukan kepada para ASN yang tengah melakukan capacity building.
"Gak ada. Kita mah terbuka, kan ini saya bilang (terbuka), temen-temen juga menyaksikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Capacity Building bertajuk "sinergitas untuk komitmen melayani masyarakat" ini menjadi sorotan.
Direktur Social Policy and Political Studies (Sospols) Muslim Hafidz menilai ada tiga kesalahan kegiatan capacity building tersebut.
Pertama, unsur peserta. Menurutnya jika mengacu pada peserta yang tertera dalam undangan Forkopimda yaitu ASDA Bupati, Staf Ahli, OPD, Kabag Sekda, hingga Camat se-kabupaten Karawang, maka seharusnya unsur-unsur peserta adalah Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim dan kepala kejaksaan.
"Para Pejabat utama itulah yang memiliki peran penting dalam mengkoordinasikan keamanan, ketertiban, dan pemerintahan daerah," ujarnya dalam keterangan yang diterima metropolitan.id, Jumat, 15 November 2024.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Malang untuk Liburan saat Akhir Tahun bersama Keluarga
Kesalahan kedua, ia melanjutkan, capacity building atau pembangunan kapasitas adalah proses pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu, kelompok, organisasi, atau komunitas agar mereka bisa bekerja lebih efektif, mencapai tujuannya, dan beradaptasi dengan tantangan atau perubahan.