Untuk keasliannya, Museum Prabu Siliwangi juga mengundang peneliti bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk dilakukan penelitian dari koleksi-koleksi yang ada di museum untuk pendidikan.
“Dari hasil temuan kita menyerahkan dokumen beupa foto dan bukti temuan tadi ke peneliti. Karena saya bukan pakarnya namun saya hanya praktisi dan melakukan penyelamatan terhadap benda bersejarah tadi, harus akurat agar tidak salah informasi nantinya,” tukas dia.
Penelitian oleh BRIN sudah ke-tiga kalinya di Museum Prabu Siliwangi, dari mulai penelitian hari pertama yakni Arca dan Keramik, tahap kedua uang (koin) logam kuno, naskah – naskah dan benda peninggalan belanda. Dan yang terakhir, logam besi.
“Masih banyak yang harus diteliti, karena msih banyak koleksi di museum ini . Namun karena masalah waktu peneliti minta lain waktu,”pungkas dia. (Satiri)