metro-jabar

Ribuan Ojol Di Sukabumi Bakal Mogok, Tuntut Aplikator Hapus Layanan Aceng dan Slot

Minggu, 16 Februari 2025 | 09:45 WIB
Merasa dirugikan dengan program, ribuan ojol dan taksi online di Sukabumi bakal mogok, tuntut aplikator menghapus layanan Aceng dan Slot (ist)

METROPOLITAN.ID - Ribuan para driver Ojek Online (Ojol) dan Taksi Online se-Sukabumi Raya bakal menggelar aksi damai dan melakukan aksi mogok (offbid) selama 3 jam, di Lapang Merdeka Kota Sukabumi pada Senin 17 Februari 2025.

Sejumlah komunitas ojek dan taksi online yang tergabung di All For One, BOS (Baraya Online Sukabumi), Serikat Demokrasi Pengemudi Indonesia (SDPI), Solidaritas Grab Sukabumi (Sograbis), Maxim Independen Sukabumi (Maximus) pun akan bergabung melakukan aksi serupa.

Salah satu Ketua Komunitas Ojol All For One, Hendra Mulyadi mengatakan, aksi yang akan dilaksanakan nanti bertujuan menuntut pihak aplikator untuk menghapus tarif layanan yang dianggap memberatkan para ojol sebagai mitranya.

Baca Juga: Hotel Anugrah Sukabumi Bakal Polisikan Penyebar Video Tamu Kena Denda Jutaan Rupiah

"Ada beberapa layanan tarif yang memberatkan para diriver dan sangat murah, jelas ini tidak seimbang dengan cost operasional saat kami mengantar ke konsumen," terang Hendra.

Hendra menuturkan, beberapa layanan yang dibuat aplikator seperti contoh 'Aceng' yang dibuat aplikasi Gojek. Dari Rp8 ribu, para mitra hanya memperoleh jasa sebesar Rp5 ribu saja.

Kemudian, layanan Slot atau tarif murah di Grab Food terjadi juga pemotongan uang jasa pengantaran dari Rp8 ribu, yang diterima para ojol hanya Rp6 ribu saja.

Baca Juga: Kebakaran Gudang di Gunungputri Bogor, 5 Mobil Damkar Dikerahkan Padamkan Api

"Ada juga layanan doble order, para sopir ojol harus rela mengantarkan ke dua tempat yang berbeda dengan jarak yang terkadang sangat jauh dari tempat satu ke tempat lainnya. sedangkan jasa ongkos yang kami terima hanya Rp8 ribu sampai Rp10 ribu ini juga sangat memberatkan kami dan kami minta dihapus saja,"ujarnya.

Bahkan kata dia, ada satu aplikasi ojol yang dirivernya harus melakukan verifikasi wajah terlebih dahulu, bila terjadi keterlambatan si driver akan terkena suspend atau menskor si pengemudi jelas ini sangat tidak manusiawi.

Sambung Hendra, aksi damai yang dilakukan ini merupakan satu upaya untuk bisa menerima jasa upah dengan layak dan selaku mitra para aplikator yang ada bisa memberi solusi terbaik.

Baca Juga: Bejat! Kakek di Sukabumi Ruda Paksa Bocah SD hingga Sembilan Kali dalam Waktu Dua Bulan

"Kami harap, para aplikator mau mengevaluasi dan memanusiakan para ojol selaku mitranya dengan cara memberikan aturan yang bisa diterima dan tarif jasa yang pantas,"ketusnya.

Hendra juga menyebut pemerintah, bisa ikut andil berperan dalam menyelesaikan keluhan para ojol selama ini.

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB