Baca Juga: Bosan dengan Puncak Bogor? Ini Destinasi Wisata Alam di Rumpin, Surga Tersembunyi di Kabupaten Bogor
Sejumlah keluarga korban tampak memadati area rumah sakit menanti kabar dari proses identifikasi.
Salah satu kerabat korban, Dedi (40), warga Kecamatan Pameungpeuk, mengungkapkan bahwa keponakannya, Iyus, merupakan salah satu korban yang saat itu berada di sekitar lokasi pemusnahan amunisi.
“Ya, sekarang lagi nunggu almarhum,” ucap Dedi.
Ia menuturkan, keponakannya dikenal sebagai sosok yang baik dan merupakan warga asli wilayah selatan Garut.
“Betul warga sini, orangnya biasa saja, baik,” imbuhnya.
Baca Juga: Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial: Tantangan dan Peluang
Suasana di RSUD Pameungpeuk pada malam hari terlihat ramai oleh keluarga korban dan anggota TNI berseragam, serta tim medis yang terus melakukan proses identifikasi.
Hingga Senin malam, belum ada pernyataan resmi dari pihak rumah sakit terkait hasil identifikasi jenazah korban.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi masyarakat Garut dan Jawa Barat secara umum, sekaligus mengingatkan pentingnya standar keselamatan dalam proses pemusnahan bahan berbahaya seperti amunisi.