"Kasihan teman-teman, mitra kita masa dikerumuni sama wartawan yang tidak profesional," ungkapnya, menegaskan bahaya wartawan yang tidak berpegang pada fakta dan data, serta tidak memiliki hati nurani.
Di tengah maraknya konten kreator yang berinvestasi di platform digital tanpa mengusung nilai-nilai jurnalisme, Hilman melihat PWI sebagai benteng terakhir yang memverifikasi, mengklarifikasi, dan mendalami informasi untuk kepentingan publik.
"Anda itu pelayan publik, bukan pelayan media," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa menjadi Ketua PWI adalah tanggung jawab besar tanpa imbalan finansial, namun dengan beban yang berat karena anggota PWI dikenal "susah diatur."
Meski demikian, harapan besar diletakkan pada Adi Kurniawan Tarigan untuk membina anggota PWI agar menjunjung tinggi profesionalisme.***