METROPOLITAN.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menggulirkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada tahun 2025.
Bantuan senilai Rp600.000 ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi pekerja/buruh dan mendorong daya beli masyarakat.
Namun kini, muncul tautan atau link pencairan BSU 2025, di mana bantuan tersebut dikabarkan kembali cair, dan masyarakat diminta untuk cek nama penerimanya.
Kemnaker pun sigap mengidentifikasi, dan menduga ada upaya phishing melalui tautan-tautan mencurigakan, seperti contoh yang beredar: https://layanan-bsu2.kem-naker.com/.
Tautan-tautan palsu ini sengaja dibuat semirip mungkin dengan situs resmi Kemnaker dengan tujuan mengelabui masyarakat untuk mencuri data pribadi.
Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga menegaskan bahwa situs resmi tunggal untuk informasi dan pengecekan BSU adalah bsu.kemnaker.go.id.
“Perlu kami tegaskan, informasi resmi terkait BSU hanya disampaikan melalui situs resmi Kemnaker, yaitu bsu.kemnaker.go.id. Selain situs resmi Kemnaker tersebut berarti palsu atau penipuan,” ujar Sunardi.
Modus phishing ini sangat berbahaya karena data pribadi yang berhasil dicuri (seperti NIK, nama lengkap, atau detail rekening) dapat disalahgunakan untuk tindak kejahatan lain.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 28 Oktober 2025, Investor Perhatikan Hal Ini
Kemnaker pun mengimbau masyarakat yang terlanjur menjadi korban penipuan semacam ini agar segera melaporkannya kepada pihak kepolisian, mengingat perbuatan tersebut merupakan tindak pidana.
Program BSU sendiri dijamin tanpa potongan sekecil apa pun, sehingga setiap permintaan data sensitif atau pungutan liar wajib dicurigai.
Mekanisme Penyaluran BSU 2025
Proses verifikasi dan penyaluran BSU melibatkan sinergi antara Kemnaker, BPJS Ketenagakerjaan, dan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA).
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Kuliner Murah dan Enak di Jember, Suasananya Nyaman