METROPOLITAN.ID - Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein membuka langsung Retret para kepala desa yang digelar Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Purwakarta, di Saung Hibar, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, pada Rabu 3 Desember 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein itu menjelaskan alasan Saung Hibar dipilih menjadi lokasi retret. Menurut dia, retret yang diisi dengan agenda Peningkatan Karakter dan Bela Negara Aparatur Desa Kabupaten Purwakarta Tahun 2025 ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi para kepala desa tentang esensi bela negara yang sesungguhnya.
"Bela negara tidak hanya berarti melindungi dari ancaman eksternal, tetapi juga dari 'musuh' yang bersemayam dalam diri kita sendiri, hawa nafsu, keserakahan, dan kebiasaan buruk. Kita harus berani melawan kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak fondasi negara," kata Om Zein, Rabu, 3 Desember 2025.
Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam juga menjadi bagian integral dari bela negara. Om Zein turut menyoroti disiplin pengelolaan sumber daya alam, khususnya hutan.
Kesadaran lingkungan serta tindakan menjaga keseimbangan alam juga menjadi kunci. Penebangan pohon yang dilakukan, menurutnya, harus dilakukan secara bertanggung jawab dengan upaya melakukan penanaman kembali.
Baca Juga: Diduga Jadi Tempat Penampungan Limbah Berbahaya, DLH Purwakarta Tutup Pul Pasir di Desa Cijantung
"Alam telah memberikan segalanya dengan setia, menjaga keseimbangan ekosistem demi keberlangsungan hidup kita. Jika kita memperlakukan alam dengan baik, ia akan memberikan lebih banyak manfaat. Namun, jika kita merusaknya, alam pun akan memberikan balasan yang setimpal," kata dia.
Masih menurut Om Zein, kerusakan alam akan berdampak signifikan pada rencana pembangunan daerah, sehingga tanpa adanya kesadaran untuk menjaga lingkungan. Maka, segala upaya pembangunan itu akan menjadi sia-sia.
Dalam kesempatan tersebut, Om Zein berpesan agar para kepala desa menghentikan alih fungsi lahan. Tata ruang wilayah telah diatur sedemikian rupa untuk mengakomodasi berbagai kepentingan, mulai dari investasi hingga pertanian.
"Kita telah kehilangan banyak lahan sawah dalam beberapa tahun terakhir. Jangan sampai generasi mendatang hanya mengenal beras tanpa mengetahui bagaimana padi ditanam," pesan dia.
Bupati juga menyampaikan harapan agar program retret dan peningkatan karakter bela negara dapat diperluas, melibatkan tidak hanya kepala desa, tetapi juga istri-istri mereka. Dengan pemahaman yang sama, diharapkan seluruh elemen pemerintahan desa dapat berkontribusi secara optimal dalam pembangunan daerah.
Sementara, Ketua DPC APDESI Kabupaten Purwakarta, Denden Pranayuda, mengatakan sebagai seorang kepala desa (Kades) dari Desa Sindangpanon memandang retret ini sebagai momentum penting untuk merefleksikan makna bela negara.
"Sebagai Kades Sindangpanon yang tergabung di Apdesi, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah pengingat tentang pentingnya bela negara," ujar Denden.
Denden menekankan bahwa kepala desa memiliki peran krusial sebagai garda terdepan dalam menjaga kelestarian alam di wilayah masing-masing. Retret ini menjadi wadah untuk mengingatkan para kepala desa akan tanggung jawab tersebut.