Minggu, 21 Desember 2025

Dampak Penutupan Selat Hormuz oleh Iran terhadap Ekonomi Dunia

- Selasa, 24 Juni 2025 | 05:00 WIB
Duh gawat! Ini yang akan terjadi jika Iran benar-benar melakukan penutupan Selat Hormuz bagi ekonomi dunia (X @TradingDiary2)
Duh gawat! Ini yang akan terjadi jika Iran benar-benar melakukan penutupan Selat Hormuz bagi ekonomi dunia (X @TradingDiary2)

METROPOLITAN.ID - Dunia menahan napas. Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, Iran tengah mempertimbangkan langkah dramatis yang dapat mengguncang pasar energi global—menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi sepertiga perdagangan minyak dunia.

Wacana ini mencuat usai serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025, memicu respons keras dari Teheran dan mengguncang stabilitas kawasan Teluk.

Jika keputusan ini disahkan oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dampaknya tak hanya terasa di Timur Tengah, tapi juga bergaung ke bursa saham, pelabuhan, dan stasiun pengisian bahan bakar di seluruh dunia.

Baca Juga: Dubes Iran: Serangan Balasan ke Israel Masih Gunakan Rudal Lama, Kekuatan Utama Belum Dikerahkan

Sebagai salah satu jalur pelayaran paling vital dan sensitif di dunia, Selat Hormuz memegang peranan krusial dalam stabilitas energi global.

Setiap upaya penutupan oleh Iran diperkirakan akan memicu dampak luas, khususnya bagi negara-negara Eropa yang sangat bergantung pada pasokan energi dari wilayah Teluk.

Meskipun keputusan resmi belum diumumkan, wacana penutupan selat ini telah mendapatkan dukungan politik di internal parlemen Iran.

Ketegangan geopolitik yang berkembang pun memicu keresahan di pasar global, dengan kekhawatiran akan munculnya krisis energi baru.

Dampak Strategis Jika Iran Menutup Selat Hormuz

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Apresiasi Depok Run Festival 2025, Bangkitkan Kerinduan Pelari di Depok

1. Kenaikan Tajam Harga Minyak Dunia

Apabila Selat Hormuz benar-benar ditutup, pasar minyak global akan segera merespons dengan lonjakan harga yang signifikan.

Pasca serangan udara AS, harga minyak mentah Brent sempat menembus angka 80 dolar AS per barel—harga tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun harga sempat mengalami koreksi, kekhawatiran investor tetap tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X