Tahun 1991, Cucun menjalani pendidikan peradilan agama di Institut Agama Islam Cipasung dan lulus pada 1996.
Setelah itu, ayah dari 4 anak ini berperan sebagai komanditer dalam sebuah persekutuan komanditer.
Pada 2016, Cucun menempuh S2 di Universitas Padjadjaran, jurusan Administrasi Publik lalu mendapat gelar magister. Di universitas yang sama.
Setelahnya, Cucun Syamsurijal menempuh S3 di jurusan yang sama dan meraih gelar doktor dengan predikat cum laude pada tahun 2022.
Kontroversi Cucun Syamsurijal
Awalnya, pernyataan kontroversial Cucun terlempar saat ia menghadiri Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Lalu Cucun mendapat pertanyaan dari peserta yang ikut rapat soal sulitnya mencari ahli gizi untuk program MBG.
Peserta ingin pengawas di SPPG tidak disebutkan sebagai ahli gizi, cukup disebut pengawas produksi dan kualitas atau QA atau QC.
Tuntutan peserta juga mencakup permintaan dirangkulnya Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memenuhi ahli gizi tiap SPPG.
Baca Juga: Ahli Biologi Kumpul di Bogor, Risiko Kepunahan Moluska Air Tawar Sundaland Dinilai Ulang
Mendengar pertanyaan dari peserta, Cucun Syamsurizal menyela pembicaraannya.
Cucun dengan tegas memberhentikan pendapat dari peserta tersebut.
"Saya nggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya," ungkap Cucun..
Cucun menegaskan akan segera rapat dengan BGN dan menyebut bahwa tak perlu ada ahli gizi.