METROPOLITAN - Perayaan Cap Go Meh (CGM) 2017 tinggal menghitung hari. Tak hanya mempersiapkan acara menarik dan spektakuler, panitia juga tak mau kalah tampil dengan gaya baru. Sementara itu, Ketua Panitia Bogor Street Festival CGM 2017 Arifin Himawan mengatakan, busana yang bakal dikenakan panitia diwarnai nuansa tradisional khas Sunda, yakni baju kampret. “Tradisi Sunda dipilih karena tempat acara tersebut dilaksanakan di Jawa Barat,” ujarnya.
Namun, baju kampret yang digunakan pada pesta rakyat Bogor ini berbeda dengan biasanya. Jika biasanya baju kampret berwarna hitam atau putih, busana ini justru berwarna merah dan dipadukan dengan totopong. “Di bagian kepala menggunakan totopong agar terlihat lebih tradisional. Totopong tersebut bermotif batik,” beber Arifin.
Dalam budaya Tiongkok warna merah melambangkan antusiasme, semangat dan keberuntungan. Arifin menuturkan, busana dengan model tersebut bukan pertama kalinya dikenakan panitia dalam acara Bogor Street Festival CGM. Beberapa tahun sebelumnya pun menggunakan model serupa. Namun, setiap tahunnya selalu dimodifikasi baik dari warna maupun atributnya. “Kita terakhir menggunakan warna merah pada 2015, nah sekarang warnanya merah lagi,” jelasnya.
Perbedaan yang mencolok pada busana panitia tahun ini adalah sebuah kalimat ‘I Love Bogor’. Ia beralasan dengan menyertakan kalimat tersebut di panitia, maka akan menunjukkan wujud rasa cinta kepada Kota Bogor.
(ps/sal/mg4/py)