METROPOLITAN – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor mengadakan rapat kerja (raker) penyuluh agama Islam tingkat Kabupaten Bogor 2017. Bertempat di Yayasan Pembangunan Islam (YPI) Ciawi, Bupati Bogor Nurhayanti langsung memberikan arahan.
Orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu pun meminta agar raker tersebut dapat membentuk sinergitas internal antarpenyuluh agama. Selain itu, agenda ini juga dapat menguatkan jejaring koordinasi antara penyuluh agama dengan kemenag, pemerintah kecamatan dan desa serta berbagai pihak lain yang memiliki tanggung jawab guna meningkatkan kualitas kehidupan beragama di tengah masyarakat.
”Kegiatan ini diharapkan mampu menelaah berbagai persoalan dan hambatan yang muncul dalam pelaksanaan tugas penyuluh agama serta menghasilkan rumusan rencana dan program kerja (proker) 2017. Sehingga secara keseluruhan mampu meningkatkan kinerja penyuluh agama dalam membina ukhuwah Islamiyah dan menguatkan akidah umat, khususnya di Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Menurut dia, keberadaan penyuluh agama bisa menguatkan sendi-sendi moralitas dan spiritual umat sekaligus mendukung percepatan pencapaian visi misi Kabupaten Bogor. Sebab, penyuluhan agama berorientasi pada terwujudnya kesalehan pribadi untuk menjadi kesalehan sosial di tengah masyarakat. ”Para penyuluh agama dituntut menjadi pengemban syiar dan dakwah serta menjadi motivator masyarakat dalam meningkatkan kualitas kehidupannya. Penyuluh agama juga harus memiliki kualitas yang mumpuni,” tambahnya.
Nurhayanti juga berharap penyuluh agama memiliki kemampuan yang memadai dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini bertujuan agar gerakan dakwahnya terukur, terstruktur dan tetap memberi ruang guna berbagi peran sekaligus menjadi fasilitator. “Di antaranya lembaga keagamaan, pondok pesantren, majelis taklim, masjid dan sekolah berbasis agama,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor Dadang Ramdani menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang saat ini ada 322 penyuluh agama di Kabupaten Bogor. “Nantinya akan turun langsung kepada masyarakat untuk memberi pengajaran baca tulis Alquran, zakat, penyuluhan terhadap bahaya narkoba, HIV/AIDS, pengetahuan keluarga sakinah dan menyosialisasikan bahaya aliran sesat dan menyesatkan,” pungkasnya.
(yos/b/feb/mg4/py)