Minggu, 21 Desember 2025

Pemkot Pakai Aplikasi Khusus Data Kemiskinan

- Rabu, 22 Februari 2017 | 09:38 WIB

BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terpilih sebagai pilot project Bank Dunia. Terpilihnya pemkot untuk be­kerja sama dalam aplikasi Sub National Poverty Assessment (Snapa). Aplikasi berbasis website ini diklaim mampu menyatukan seluruh data dari 17 dinas yang menangani penanggulangan ke­miskinan di Kota Hujan.

Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Sosial, Budaya dan Pemerintahan Bap­peda Kota Bogor Rudiyana mengatakan, selama ini instansi pemerintah (dinas, red) di Kota Bogor melakukan penda­taan masing-masing secara manual. Sebut saja, Dinas Tenaga Kerja dan Trans­migrasi (Disnakertrans) mendata jumlah tenaga kerja, Dinas kesehatan (Dinkes) mendata jumlah pasien kematian ibu dan anak, Dinas Pendidikan (Disdik) men­data pelajar serta dinas-dinas lainnya.

”Dengan adanya aplikasi Snapa dari Bank Dunia, seluruh data yang ada di dinas akan diintegrasikan dalam satu aplikasi Snapa. Selain mengintegrasikan data, aplikasi itu juga memudahkan dinas menganalisa data di lapangan. Jadi, ke depan strategi penanggulangan dan penanganan kemiskinan diper­kuat dengan basis data dan fakta yang ada di masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, sambung Rudi, aplikasi ter­sebut juga menunjukkan kondisi fiskal pemkot. Artinya, pemkot dapat menge­tahui seberapa besar porsi APBD yang digunakan untuk pendidikan, keseha­tan dan lainnya, khususnya dalam mem­bantu masyarakat tidak mampu.

“Analisa tidak hanya dilakukan kepada warga miskin, tapi juga warga yang ren­tan miskin. Sampai tingkat kesejahte­raan 15 persen itu sangat rentan men­jadi miskin ketika terjadi krisis moneter, PHK, bencana dan lainnya,” terangnya.

Tak hanya itu, lanjut Rudi, melalui Sna­pa juga akan bisa terlihat pertumbuhan per kapital masyarakat berdasarkan ting­kat kesejahteraannya. “Seperti ketika pertumbuhan per kapital masyarakat rata-rata enam persen, ternyata hanya dinikmati 10 persen orang terkaya. Se­moga setelah adanya aplikasi ini, ang­garan penanggulangan kemiskinan yang tersebar di seluruh OPD bisa terlihat terkait berapa rupiah yang terealisasikan,” pungkasnya.

(yos/b/feb/py

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X