METROPOLITAN - Sebanyak 100 pelajar Bogor ikut pendidikan politik yang diinisiasi Kesbangpol Kabupaten Bogor. Pemberian materi ini sengaja untuk menanamkan pendidikan politik sejak dini terhadap siswa. Di antaranya terkait etika politik sekaligus persiapan pemilihan kepala daeran (pilkada) tahun depan.
Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Politik dan Hubungan Antarlembaga Kesbangpol Kabupaten Bogor Sujana mengatakan, pemahaman ini penting diberikan lantaran siswa merupakan calon pemilih pemula yang punya hak politik yang sama. “Selain itu, ini juga untuk menumbuhkan kesadaran politik mereka. Sebab, para siswa ini jadi sasaran yang potensial untuk mendulang suara bagi partai politik dan calon legislatif,” ujarnya.
Melalui pendidikan politik dini, ia berharap setiap siswa mendapatkan pemahaman yang utuh tentang bagaimana menggunakan hak suara dengan bijak. “Kami harap mereka bisa berpikir secara rasional dalam menggunakan hak pilihnya,” terangnya.
Sujana memperkirakan, jumlah pemilih muda sekitar 20-30 persen dari keseluruhan jumlah pemilih dalam pemilu. Jumlah ini cukup potensial untuk menentukan kemenangan partai politik atau kandidat tertentu yang berkompetisi dalam pemilihan umum. “Itulah sebabnya dalam setiap pemilu pemilih pemula menjadi rebutan berbagai kekuatan politik,” ujarnya.
Meski begitu, sambung Sujana, banyak pula siswa yang akhirnya memilih mengurungkan partisipasinya dalam pemilu. “Berdasarkan uraian ini, kita dihadapkan pada permasalahan bagaimana pendidikan politik dapat menumbuhkan kesadaran politik pemilih pemula. Semoga setelah berlangsungnya kegiatan ini, mereka bisa memilih pemimpin berkualitas demi memperbaiki masa depan bangsa dan negara,” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)