METROPOLITAN – Sebanyak 142 calon Petugas Kontrak Waktu Tertentu (PKWT) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mendapatkan pelatihan mental, sikap dan disiplin di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, kemarin. Kegiatan yang berlangsung sepuluh hari itu bertujuan untuk melihat sejauhmana mental dan kedisiplinan calon petugas dishub. Sebab, hampir seluruh calon petugas akan bekerja di lapangan dalam mengatur lalu lintas. Pada hari pertama pelatihan, seluruh calon petugas yang mengenakan pakaian putih hitam itu mendengarkan arahan langsung dari Walikota Bogor Bima Arya yang juga inspektur upacara pembukaan pelatihan.
Bima Arya mengatakan, persoalan kemacetan menjadi program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Beberapa penyebab kemacetan di Kota Hujan saat ini karena pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 12 persen per tahun. Sementara pertumbuhan jalan hanya 0,1 persen per tahun akibat keterbatasan wilayah.
“Selain itu, kondisi tata kota yang semuanya bergerak ke pusat kota ikut andil menambah kemacetan. Kalau kemacetan belum bisa teratasi, maka pemerintah dianggap belum bekerja,” katanya. Padahal, lanjut Bima, tidak banyak yang memahami permasalahan sebenarnya di Kota Bogor. Puluhan CCTV sudah dipasang di jalan-jalan untuk memantau kemacetan. Hasilnya tetap masih banyak titik kemacetan yang terjadi. Seperti di Stasiun Bogor, Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Sholeh Iskandar.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor Rakhmawati mengatakan, petugas dishub harus memiliki rasa memiliki atas pekerjaan yang dilakoninya. Hal itu pun memberikan pelayanan terbaik serta menumbuhkan jiwa korsa. Sebab, dishub tidak dapat bekerja sendiri, melainkan butuh kerja sama yang solid.
“Dengan adanya pelatihan ini, calon petugas dishub diharapkan dapat mengubah mindset, melatih mental dan membentuk pola kerja karena akan lebih banyak bekerja di lapangan,” pungkasnya.
(*/feb/py)