METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang menyusun strategi guna mengampanyekan Kota Bogor untuk menguatkan identitas kota (city branding) sekaligus mencanangkan Visit Bogor Year 2018. ”Kami akan perkuat identitas kota. Pada 2018 Kota Bogor mencanangkan Visit Bogor Year 2018 bersama Kabupaten Bogor,” ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak, mulai dari perumusan hingga implementasinya.
“Saya ingin semua tersusun secara sistematis dan terpadu, sehingga nantinya berdampak bagi roda perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” terangnya. Menurut Bima, city branding berkaitan erat dengan identitas kota. Namun jika kota tidak memiliki identitas, maka tidak akan diingat. “Tanpa identitas kota tak akan ada pembeda. Ini akan berpengaruh pada PAD dan kesejahteraan warga,” terangnya.
Menurut dia, identitas merupakan kesatuan kompleksitas dari banyak variabel. Sedangkan pencitraan adalah bagian dari identitas tapi identitas bukan pencitraan. “Identitas itu harus digali, dibangun, dipelihara dan terus dikuatkan. City branding yang nantinya akan kami bangun tak jauh dari tiga pilar identitas Kota Bogor, yakni sebagai Kota Pintar (smart city), Kota Hijau (green city) dan Kota Pusaka (heritage city),” paparnya.
Sebelum memulai proses city branding, lanjut Bima, akan diawali dengan perbaikan infrastruktur dan sarana- prasarana di Kota Bogor. Sehingga semua menjadi tersambung antara apa yang diproyeksikan dengan realisasinya.
“Sekarang sudah terlihat hasilnya, tapi pekerjaan rumah kami belum selesai. Setidaknya di tengah pusat kota sudah ada yang bisa kami ’jual’. Ketika taman dibangun, maka pedestrian dirapikan dan perbaikan hal lainnya tak hanya untuk mempercantik kota, tapi ada target PAD,” tandasnya.
(*/feb/py)