METROPOLITAN – Wali Kota Bogor Bima Arya semakin gencar memberantas Pedagang Kaki Lima (PKL). Sampai-sampai usai lebaran ini, dirinya menyempatkan inspeksi mendadak (sidak) ke Jalan Suryakencana.
Wali kota dan jajarannya bergerak ke Pasar Anyar untuk memastikan tidak ada PKL yang berjualan di badan jalan. Sebab, salah satu penyebab kemacetan karena PKL berjualan hingga menutupi badan jalan.
Dari Pasar Anyar, rombongan menyisir Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pemuda, Jalan Pandu Raya, Jalan Achmad Sobana, Jalan Pajajaran dan Jalan Ahmad Yani untuk mengecek spanduk promosi dan properti lainnya yang sudah habis waktunya.
Memasuki Jalan Jalakharupat, Bima Arya juga mengecek kondisi Taman Sempur dan Taman Kencana. Lalu, perjalanan berlanjut ke Jalan Suryakencana (Surken). Di sana Bima mendapati PKL yang berjualan di depan toko yang sedang tutup. Orang nomor satu di Kota Bogor itu pun sempat duduk bersila di depan toko agar PKL tak lagi berjualan. Sebab, daerah tersebut harus bersih dari PKL. ”Jangan sampai PKL menguasai daerah yang seharusnya clear, seperti pedestrian ini,” ujarnya.
Bima Arya menegaskan, petugas Satpol PP Kota Bogor harus rutin mengecek PKL dan menertibkannya. Sekalipun sudah ditertibkan, PKL kerap kembali ke tempat semula. “Memang harus rutin penertibannya, harus disapu, harus dijaga dan harus terus turun ke lapangan,” tegasnya.
Bima Arya juga memastikan penertiban tersebut hanya berlaku sementara. Sebab, rencana jangka panjang Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke depan yakni merelokasi PKL secara bertahap ke pasar tradisional. “Nanti secara bertahap kami masukan PKL, tak lama lagi Yogya Surken kami kuasai kembali, kemudian Pasar Jambudua dan Pasar Bogor. Kami juga akan tata sambil pembangunan di dalam dibersihkan,” tandasnya.
(*/feb/py)