METROPOLITAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor dua pekan mendatang bakal menggelar Training of Trainer (TOT). Training ini diberikan pada 40 perwakilan pembina Palang Merah Remaja (PMR) se-Kabupaten Bogor. Mulai dari pembina PMR SD, SMP maupun SMA.
Wakil Ketua Petugas PMI Kabupaten Bogor M Fahri menjelaskan, pelatihan tersebut sangatlah penting. Sebab, PMR merupakan wadah promosi dan pengembangan bagi anggota muda untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. “Mereka nantinya akan mendapatkan pelatihan tentang kesiap-siagaan, bencana kemanusiaan dan sektor kesehatan,” ujarnya.
Fahri menambahkan, pelatihan ini diadakan lantaran PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan. Perkembangan remaja (anggota PMR, red) menjadi prioritas bagi PMI. PMR dituntut bersih, sehat, memiliki kepribadian pemimpin, kreatif, kompak, ramah dan ceria.
Setiap anggota PMR pun bakal mendapatkan kartu anggota, bimbingan dan pengembangan PMI. Selain itu, mereka yang aktif juga ikut serta dalam forum rapat serta mendapatkan pengakuan dan penghargaan sesuai prestasi yang diraihnya. “Saya berharap pelatihan ini membawa dampak luas bagi insan muda di Bumi Tegar Beriman untuk ikut serta membantu sesama. Pembekalan sejak dini perlu diterapkan,” harapnya.
Fahri melanjutkan, PMR memiliki fungsi masing-masing seperti PMR Mula (tingkat SD) berfungsi sebagai kepemimpinan sebaya dan dapat menjadi contoh keterampilan hidup sehat bagi teman sebayanya. Sedangkan PMR Madya (tingkat SMP) berfungsi sebagai dukungan sebaya yang memberikan dukungan, bantuan dan dorongan untuk meningkatkan keterampilan hidup sehat. Sementara PMR Wira berfungsi sebagai pembimbing dalam keterampilan hidup sehat.
“Jadi, setiap anggota PMR harus menerima pelatihan sebelum terlibat dalam kegiatan Tri Bhakti PMR untuk siap melaksanakan peran dan fungsinya. Setiap sesi pelatihan akan memperkuat karakter anggota PMR dalam meningkatkan keterampilan hidup sehat dan menjadi calon relawan. Anggota PMR tak hanya tahu dan terampil, tapi juga perlu memahami dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam proses pelatihan,” pungkasnya.
(yos/b/feb/py)