METROPOLITAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus berupaya mendorong kesadaran masyarakat terhadap penyebaran HIV/AIDS. Caranya dengan melakukan tes HIV sejak dini.
Kepala Dinkes Kota Bogor Rubaeah mengatakan, pemeriksaan tes HIV sangat penting untuk memberikan perlindungan kepada keluarga. Sebab, sejak 2015 penyebaran HIV/AIDS paling banyak ditemukan pada Laki-laki Suka Laki-laki (LSL) dan menggeser dominasi karena penggunaan jarum suntik pada 2005.
“Kami menggencarkan Program Temukan, Obati dan Pertahankan (TOP),” ujarnya saat Puncak Hari Peringatan AIDS Sedunia di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Selasa (19/12).
Adapun sasaran dalam pemeriksaan HIV/AIDS ini yakni kepada pasangan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), ibu hamil, pasien IMS, TB, Hepatitis, populasi berisiko seperti LGBT hingga calon pengantin (catin). Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan ada yang positif, maka penderita harus mengobatinya di enam puskesmas atau empat rumah sakit untuk mendapatkan layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP).
“Pertahankan dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa LSM seperti Rumah Singgah Peka, Sahira, Warna Lentera yang bertugas memantau dan pendampingan dengan koordinator di bawah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, HIV/AIDS menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia, mengingat sifatnya yang tak terlihat seperti penyakit lainnya.
Untuk itu, ia mengimbau semua aparatur wilayah camat dan lurah di Kota Bogor lebih masif menyampaikan informasi terkait penyebaran dan bahaya HIV/ AIDS ke masyarakat serta mengajak masyarakat memeriksakan diri.
“Ke depan, Pemkot Bogor akan menggelar Kedai Sehat di CFD dua minggu sekali untuk mengedukasi masyarakat terkait HIV/AIDS demi mewujudkan masyarakat Kota Bogor sehat dan mencapai target Getting 3 Zero,” pungkasnya. (*/feb/py)