METROPOLITAN- Sebagai etalase, kawasan seputar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor (KRB) tidak heran menjadi fokus perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Namun tentunya dengan tidak mengesampingkan kawasan-kawasan lainnya.
Oleh sebab itu, Wali Kota Bogor Bima Arya konsen untuk menata kawasan pusat kota. Penataaan ini dilakukan secara bertahap dengan menggenjot terus bidang infrastruktur. Ini terlihat seperti dibangunnya pedestrian dan dibangun serta direvitalisasinya sejumlah taman-taman kota.
"Ini kan seperti rumah, pasti etalasenya yang dibaguskan dulu. Padahal kamarnya berantakan. Tapi paling tidak depannya bagus dulu. Semua sekarang kita paksa ke tengah kota dulu semuanya tahu ada istana dan KRB yang usianya sudah ratusan tahun yang tidak ada di Tangerang, Depok, dan Bekasi atau kota lainnya," papar Wali Kota Bogor Bima Arya
Kemudian, lanjutnya, saat ini isunya adalah soal merawat. Sebab, ia mengatakan bahwa kebiasaan buruk di sini adalah bisa membangun tetapi tidak bisa merawat. Oleh karena itu, ia menerangkan dianggarkannya biaya untuk perawatan fasilitas yang khususnya Lapangan Sempur. "Makanya dianggarkan Rp 30 juta per bulan untuk perawatan lapangan Sempur, wajar seperti itu," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, mengapa kemudian lapangan Sempur tidak bisa dibuka untuk umum setiap harinya lantaran adanya masa-masa perawatan. "Karena selama tiga hari dalam satu minggu itu dibutuhkan waktu untuk perawatan rumputnya, sebab rumput yang digunakan asli dan bukan sintetis," terangnya.
(*/feb)