Senin, 22 Desember 2025

Usmar Ajak Masyarakat Pilah Sampah dari Sumbernya

- Senin, 12 Maret 2018 | 12:27 WIB

-

METROPOLITAN - Plt Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, mengajak semua untuk mendorong dan mendukung program ’Nol Sampah di Pusat Sumber Sampah’, yakni dengan memilih dan memilah sampah dari sumbernya.

Hal ini disampaikan Usmar saat membuka talkshow Pengelolaan Sampah dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018 tingkat Kota Bogot di Botani Square lantai II, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, akhir pekan kemarin.

Untuk mengolah sampah sisa makanan atau organik, kata Usmar, bisa menggunakan teknologi biopori. Sementara sampah plastik, keterlibatan pihak ketiga dalam hal ini, PT Tetra, akan menyosialisasikan contoh bentuk hasil daur ulang sampah sehingga bisa memiliki nilai ekonomi atau nilai jual yang akhirnya menambah pendapatan keluarga.

“Hal ini diharapkan merangsang ibu maupun anak membiasakan menyimpan atau membuang sampah di tempat penyimpanan sampah untuk dikelola dengan teknik tepat guna, selanjutnya dipasarkan karena memiliki nilai ekonomi,” katanya.

Ia mencontohkan banyak ditemui lapak-lapak yang menerima barang bekas atau sampah yang memiliki nilai jual. Mulai dari sampah koran, kardus bahkan plastik yang dikumpulkan lalu ditimbang kemudian menjadi uang.

Usmar yakin program ini akan tercapai jika setiap individu disiplin dan peduli mengolah sampah dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program lain, seperti TPST berbasis masyarakat, bank sampah, pemilahan sampah dan lainnya, Pemkot akan memfasilitasi untuk mempercepat tujuan tersebut.

Kota Bogor, kata Usmar, awalnya dirancang sebagai lokasi peristirahatan. Seiring waktu dengan dinamika perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk yang sangat pesat secara tidak langsung memberikan pengaruh bagi penyumbang sampah.

Berdasarkan hasil statistik dan kajian, sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar. Bahkan hampir 70 persen sampah di Kota Bogor bersumber dari rumah tangga yang setiap hari diambil dari TPS-TPS untuk diangkut ke TPAS Galuga. “Jumlahnya kurang lebih 500 ton per hari,” sebut Usmar.

Upaya peningkatan pelayanan pengangkutan sampah dari sumber sampah setiap tahun tak lebih dari 1 persen peningkatannya. Saat ini berada di angka 74 persen, di mana sebelumnya berada di angka 71 persen. “Jadi ada residu atau sisa 26 persen yang belum terangkut ke TPA Galuga. Sebanyak 26 persen inilah yang menjadi permasalahan kita, jika dihitung setara dengan 50 ton per hari dan sudah bisa dikelola melalui TPS 3R, TPST berbasis masyarakat, bank sampah dan lainnya,” ujarnya. (*/ram/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X