METROPOLITAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor tengah menggodok pembahasan tentang keberadaan Pasar Ikan Higenis (PIH)sesuai prosedur standar kelayakan. Kepala Bidang (Kabid) Penguatan Daya Saing Prodak (PDSP) Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bogor Rohman menuturkan, program PIH merupakan muatan prodak Pemerintah Pusat melalui Provinsi Jawa Barat dan dikembangkan disetiap aset daerah termasuk di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saat ini kami masih menunggu regulasi yang sedang dibahas. Baik dari sisi retribusi hingga keberadaan lokasi PIH yang akan dikembangkan di Bumi Tegar Beriman," katanya.
Tujuannya, kata Rohman, setelah adanya payung hukum, bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui biaya sewa kios dilokasi-lokasi yang sudah ditetapkan. Adapun, PIH ini harus bersih dan rapi, tak seperti pasar tradisional lainnya. "Program ini memang sudah ada sejak 10 tahun silam. Tapi, kami tengah mengupayakan agar lokasi pusat penjualan ikan tawar maupun ikan laut ini bisa terus dikembangkan lagi kedepannya. Dan menjadi sentra utama untuk hasil pembibitan, hingga penjualannya," bebernya lagi.
Untuk Kabupaten Bogor sendiri, PIH, tercatatat diwilayah pasar Ciseeng, Resto Minapolitan Ciseeng, Ciawi, Laladon, dan Cibinong, serta Parung yang saat ini masih dikelola PD Tohaga.
"Setelah ada aturan nanti, kios penjualan ikan ini rencanya akan dikelola para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sehingga, menghasilkan PAD dan adanya perlindungan bagi para penjual ikan tersebut," ucapnya
Selain itu, pihaknya juga tengah berfokus pada penataan pasar ikan higenis yang tersedia. Sehingga, pusat penjualan ikan tersebut dan prodak yang dijual aman untuk dikonsumsi dan masyarakat kembali gemar memakan ikan.
"Untuk memuluskan program kerja ini, kami juga sudah berkoordinasi dengan lintas sektoral. Seperti bidang perundang-undangan, Bapenda, dan PD Tohaga. Tujuannya, agar semua upaya ini bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.
(yos/b/yok)
