METROPOLITAN – Di tengah maraknya isu korupsi yang menjerat beberapa pejabat di daerah, membuat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Pemburu Koruptor (Gempur) terus megepakkan sayapnya di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.
Hal itu dibuktikan dengan langsung melakukan pelantikan pengurus LSM Gempur Bogor Raya di Jalan Haji Usa, Desa Cibetengmuara, Kecamatan Ciseeng, Minggu (29/4) malam. Dalam pelantikan itu juga sekaligus memperingati Isra Mikraj dan santunan terhadap anak yatim dan duafa. Hadir dalam acara tersebut calon wakil bupati Bogor dan calon wakil wali kota Bogor Bayu Sahjohan dan Sugeng Teguh Santoso.
Ketua Umum Gempur Saprudin Roy mengatakan, Gempur lahir pada 2014 yang saat itu dideklarasikan di Bintaro, Jakarta Selatan. Bermula dari keprihatinan rekan-rekan aktivis dan masyarakat atas praktik korupsi yang dilakukan para pejabat di tingkat pusat dan daerah. “Kita berangkat dari sebuah keprihatinan praktik korupsi yang dilakukan para pejabat yang tidak amanah terhadap rakyat,” ujarnya.
Dia juga meminta warga bila menemukan praktik korupsi atau pungutan liar jangan sungkan untuk melapor. “Jangan takut untuk masyarakat bila menemukan atau melihat praktik korupsi segera lapor atau jebak sekalian. Karena kita juga sudah berkoordinasi dengan KPK,” terangnya.
Saprudin Roy mengaku sejauh ini pihaknya sudah mencium salah satu lembaga pemerintahan di Kabupaten Bogor yang diduga melakukan praktik korupsi “Kita harus basmi para koruptor.
Menjelang puasa kita akan melakukan aksi di Pemda Cibinong dengan mengerahkan 10 ribu massa kepung Cibinong. Dengan tuntutan agar pelayanan di Kabupaten Bogor bebas dari praktik korupsi,” katanya.
Di tahun politik ini, Saprudin meminta para calon kepala daerah tidak melakukan politik uang. Karena menurutnya itu bagian dari praktik korupsi menyogok rakyat dengan uang. “Kalau para calon membeli suara rakyat dengan uang pasti dia akan keluar uang banyak. Dan nantinya otomatis akan memikirkan bagaimana kembali modal,” pungkasnya.
(khr/b/mam/run)