METROPOLITAN - 17 tahun sudah Ivan Pramudia bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bogor. Kini, ia menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Leuwiliang. Ivan pun memiliki target ingin menaikkan derajat aparatur wilayah di desa. Lantas gagasan seperti apa yang dimilikinya? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan bersama lelaki kelahiran 10 Oktober 1971: Sejak kapan Anda menjadi PNS? Saya diangkat menjadi PNS sejak 2002. Awalnya saya menjadi tenaga honorer dulu selama satu tahun. Kebetulan tidak lama saya masuk ada testing PNS, saya langsung ikut dan alhamduliah keterima hingga menjabat sampai saat ini. Apa yang melatarbelakangi Anda mau menjadi PNS? Mungkin karena memang sudah jalannya kesana dan kebetulan orang tua saya juga merupakan PNS di Kabupaten Bogor hingga pensiunnya. Lalu, hal seperti apa yang ingin Anda lakukan sebagai seorang Sekcam? Kalau secara aturan Sekcam itu tugas dan fungsinya ada di dalam, dalam artian sebagai ibu rumah tangganya Kecamatan. Tetapi, pekerjaan saya ini juga mengharuskan saya menjadi sosok pengganti camat yang ketika camatnya sedang ada tugas lain saya harus mewakilinya. Maka, sebagian banyak tugas saya adalah menyeimbangkan antara pekerjaan saya di dalam lingkungan sekretariat kecamatan dan juga memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Apakah Anda memiliki gagasan tersendiri? Banyak dan sesuai dengan kewenangan kecamatan sendiri saya lebih tertarik untuk melihat dan menggali potensi yang ada di wilayah. Seperti dulu saya baru datang di Kecamatan Leuwiliang itu belum ada panorama seperti Pabangbon, Bukit Bintang dan Bakuku yang ada di Desa Purwasari. Tetapi, ketika kita melihat ada potensi wisata disana ya kita bersama-sama dengan pihak Desa mengembangkan potensi itu. Minimal kita memberikan konsepnya. Apakah ada yang lain? Saya juga i n g i n memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat Desa, seperti RT, RW atau pengurus lainnya. Ya minimal, kita sering kumpul tiga bulan sekali untuk melakukan sharing apa sih kendala atau permasalahan mereka yang ada di lapangan. Tujuannya, biar kita bisa selesaikan bareng-bareng. Minimal, ketika ketemu di lain waktu, persoalan yang sudah dihadapi sudah bisa diselesaikan dan persoalan yang dikeluhkan itu merupakan hal yang baru. Intinya saya ingin grade atau derajat mereka itu naik, dalam artian Desa-nya berdaya. Karena, saat di Dramaga pun saya menggunakan konsep itu saat menjadi Kasi Pemerintahan dan alhamduliah bisa berjalan. Makanya itu target saya di Leuwiliang. Terakhir, fokus Anda saat ini seperti apa? Ada dua potensi wisata yang ingin kita kembangkan. Yakni, Curug Lontar di Desa Karyasari dan Curug Cikoneng di Desa Purwaseda. Targetnya ingin kita kenalkan kepada masyarakat dan saat ini kita bersama desa sedang mulai mengkonsepkan bagaimana pengunjung berbondong-bondong kesana untuk berliburan.(ads/d/ rez)