Minggu, 21 Desember 2025

Dewan Lumajang Belajar Di Bogor

- Sabtu, 15 September 2018 | 08:35 WIB

 METROPOLITAN - DPRD Kabu­paten Lumajang melakukan studi banding ke Kota Bogor pada Kamis (13/9). Dalam kegiatan ini, 13 rom­bongan dari anggota Komisi A itu belajar mengenai konsep Smart City ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Kedatangan mereka disambut Kepala Dinas Komunikasi, Informa­tika, Statistik dan Persandian (Dis­kominfostandi) Kota Bogor Firdaus dan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Deni Susanto. Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang, Nurhidayati, mengatakan, kedatangannya ke Kota Bogor kali pertama ini selain ingin bersilatu­rahmi juga untuk studi banding ter­kait kinerja pemerintah dan pelaya­nan publik berbasis teknologi. Di­pilihnya Kota Bogor sebagai tempat studi banding karena Kota Bogor telah meraih penghargaan kinerja pemerintah terbaik dan berbagai penghargaan dalam inovasi pelaya­nan publik berbasis IT, sehingga Kota Bogor menjadi pilihan yang tepat untuk belajar. “Saat ini bupati terpilih kami mem­punyai visi misi menuju e-Governme­nt, maka dari itu kami ingin mengetahui dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Kota Bogor untuk menyelaraskan visi misi Bupati kami,” katanya. Ia menuturkan, pihaknya sebagai ang­gota legislatif ingin mengetahui seluruh indikator dalam menunjang kinerja pemerintah dan pelayanan publik ber­basis IT di Kota Bogor. Mulai dari dasar hukumnya seperti Peraturan Daerah (Perda) ataupun Peraturan Wali Kota (Perwali) dan indikator lainnya yang turut menjadi faktor pendukung. Sebut saja anggaran, proses implementasi hingga akhirnya mendapatkan peng­hargaan, manfaat apa saja yang didapat masyarakat, bagaimana cara pelaks­anaannya dan lainnya. “Setelah mendengarkan seluruh penu­turan, kami sangat senang karena me­nerima penjelasan yang begitu detail. Insya Allah di 2019 akan kami tindakla­njuti melalui kebijakan penentuan ang­garan kepada Dinas Kominfo Kabupa­ten Lumajang untuk merealisasikan mimpi besar kami,” jelasnya. Nurhidayati menambahkan, mimpi besar ini tak bisa sendirian dilakukan harus ada sinergitas dari OPD sehingga bisa melangkah bersama untuk tujuan yang sama. Mengingat pelayanan ke­pada masyarakat ini sangat vital dan sangat penting harus selalu ada pening­katan dan diselaraskan dengan per­kembangan jaman. Apalagi akan sang­at banyak manfaat dengan penerapan IT di pelayanan publik yakni akan se­makin efektif dan efisien. “Dengan pelayanan yang cepat tidak memakan banyak waktu dan biaya tentu akan lebih membuat masyarakat menjadi lebih puas dan senang,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Diskomin­fostandi Kota Bogor, Firdaus, menga­takan, Kota Bogor sudah mengenal IT sejak 2003 yang kemudian pada 2006 membangun sistem lelang peng­adaan barang dan jasa secara elektro­nik dan menjadi yang pertama di Jawa Barat. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai membangun infrastruk­tur jaringan dan menanamkan pon­dasi IT dalam setiap pelayanan publik di seluruh OPD, mulai dari DPMPTSP, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan dinas lainnya. “Kami tidak mencari prestasi tapi ini semua demi melayani masyarakat lewat by sistem sehingga membuat segala pelayanan menjadi lebih mu­dah,” jelasnya. Ia menerangkan, tentu saja membangun sistem tidak bisa dila­kukan dalam sehari, butuh proses dan persiapan matang sebelum akhirnya bisa diimplementasikan. Mulai dari pelatihan kepada pegawai, merekrut pegawai outsourcing yang berkom­peten di bidang IT, memiliki angga­ran yang cukup dan sinergitas atau dukungan dari seluruh OPD. “Kota Bogor memiliki semua dukungan menuju smart city bahkan sudah me­miliki masterplan smart city 20 tahun ke depan,” pungkasnya.(*/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X