METROPOLITAN - Sain Saputra, Kepala Desa (Kades) Cidokom, Kecamatan Gunungsindur. Tiga tahun di masa kepemimpinannya sudah banyak prestasi yang diraihnya. Kunci suksesnya, pria yang akrab disapa Sain ini memiliki komitmen, jabatan sebagai Kades akan digunakan sebaik-baiknya untuk mengabdi dan beribadah demi masyarakatnya. Lantas, seperti apa kiprah perjalanan karirnya selama memimpin Desa Cidokom? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 16 Juli 1973: Sejak kapan Anda dilantik menjadi Kades? Sejak tahun 2015, tepatnya Surat Keputusan (SK) turun pada 20 Januari 2015. Sain Saputra, Kepala Desa (Kades) Cidokom, Kecamatan Gunungsindur. Tiga tahun di masa kepemimpinannya sudah banyak prestasi yang diraihnya. Kunci suksesnya, pria yang akrab disapa Sain ini memiliki komitmen, jabatan sebagai Kades akan digunakan sebaik-baiknya untuk mengabdi dan beribadah demi masyarakatnya. Lantas, seperti apa kiprah perjalanan karirnya selama memimpin Desa Cidokom? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 16 Juli 1973: Pada tahun 2000 saya sempat mengikuti pencalonan pemilihan Ketua RT dan alhamdulilah saya terpilih sebagai Ketua RT 5/3 di Desa Cidokom. Lalu, pada tahun 2002 saya diangkat sebagai Kepala Dusun di Desa Cidokom di masa kepemimpinan Pak Wirta Saira. Kemudian, pada tahun 2013 saya diangkat menjadi Staf Desa atau Kaur PBB di Desa Cidokom. Setelah itu saya mengikuti pencalonan Kades di bulan Desember dan alhamdulillah Allah melalui masyarakat Desa Cidokom memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin desa ini dengan masa jabatan 2015-2021. Apa yang melatarbelakangi Anda mau mencalonkan diri sebagai Kades? Selama menjadi Ketua RT, Kepala Dusun hingga staf Desa, saya dekat dengan masyarakat. Disitu saya merasa terpanggil bagaimana sedikit ilmu yang saya punya harus bisa bermanfaat bagi orang lain. Termasuk, untuk membangun desa ini. Lalu, sebagai Kades apa yang ingin Anda lakukan untuk masyarakat? Niat saya adalah bagaimana saya bisa mengabdi kepada masyarakat. Maka, jabatan dan kepercayaan yang diberikan Allah SWT melalui masyarakat Desa Cidokom akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya. Artinya, jabatan ini saya anggap sebagai pengabdian dan ladang ibadah saya untuk masyarakat. Lantas, selama kepemimpinan Anda, apakah ada hal-hal yang bisa dibanggakan? Tentunya ada, tepatnya pada tahun 2015 kita berhasil mendapatkan bantuan dana RTLH sebanyak 20 unit. Pada waktu itu juga kita mendapatkan kepercayaan dari Dinas Tata Bangunan Kabupaten Bogor sebagai wilayah percontohan RTLH. Kegiatan turut dihadiri Bupati Bogor. Apakah ada yang lain? Kita juga berhasil mendapatkan juara 1 dan 2 dalam ajang kompetisi futsal yang diselenggarakan Dispora Kabupaten Bogor baru-baru ini. Kita mengikut sertakan Karang Taruna Desa Cidokom sebagai para pemainnya. Lalu, kita juga berhasil menjadi juara 1 dalam ajang kebersihan desa, juara satu lomba menghias tumpeng, juara dua menghias gapura serta juara satu MTQ tingkat Kecamatan Gunungsindur. Terakhir, suka duka menjadi seorang Kades seperti apa? Suka dukanya sangat luar biasa, dimana tidak semua masyarakat itu menilai kita karena sudut pandang dan perbedaan pendapat. Artinya, tidak semua yang kita kerjakan dengan baik, dianggap baik pula di mata masyarakat. Namun demikian, karena berangkat awal yang saya lakukan ini adalah untuk pengabdian dan beribadah, biarlah yang menilai pekerjaan saya Allah SWT. Sedangkan, untuk menariknya, saya merasa tertantang karena saya optimis pasti bisa mendapatkan juara. Dan saya selalu ada di tengah-tengah masyarakat, salah satunya untuk warga yang mengalami musibah seperti meninggal dunia.(khr/d/rez)