METROPOLITAN - Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama Komandan Kodim 0606/Kota Bogor Letkol Inf Dodi Suhardiman terus memastikan penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung berjalan dengan baik. Menurut Bima, penataan DAS Ciliwung sangat penting sehingga diperlukan tindakan yang lebih serius, fokus dan terstruktur. Pencemaran yang ada dapat merusak kualitas hidup ekosistem di sepanjang aliran sungai. “Targetnya bukan hanya bebersih, tapi memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup warga. Membangun destinasi wisata alam terintegrasi. Untuk itu saya ingin semuanya all out,” ungkap Bima saat rapat di Ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, kemarin. Selama ini, Bima melihat persoalan yang ada meliputi tiga isu besar, yakni kewenangan, anggaran dan kebiasaan warga. “Penataan DAS Ciliwung tidak bisa dilakukan sendiri, tidak sekadar seremonial dan simbolis,” terangnya. Dari ketiga isu besar tersebut, Bima mengaku isu ketiga adalah yang terberat karena sangat mengakar dan warga tidak bisa disalahkan karena tidak memiliki opsi lain. Untuk meresponsnya diperlukan terobosan dalam bentuk mendorong partisipasi semua pihak dan pembenahan koordinasi. “Kita harus siap dan jangan sampai keduluan, kita harus jemput bola. Kita perlu mempersiapkan action plan kita, mana yang diprioritaskan. Kita perlu bentuk gugus tugas (task force) yang memiliki tugas pemetaan titik masalah pencemaran, akselerasi pembangunan fisik bagi warga dan action plan shorten,” jelas Bima. Melalui pemetaan akan diketahui titik-titik permasalahan pencemaran sampah dan limbah dan infrastruktur apa yang belum terbangun sehingga action plan yang akan dilakukan dapat disesuaikan. Sementara itu, dukungan disampaikan Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Inf. Dodi Suhardiman. Ia menyarankan agar dibuat sistem pembuangan sampah, inventarisasi dan perencanaan peralatan yang ingin digunakan untuk mendukung kegiatan tersebut. “Setiap titik pasti memiliki perbedaan kebutuhan peralatan. Bagi satgas, dibagi pertanggungjawaban per berapa meter agar lebih bertanggung jawab, apa langkah dan upaya pencegahannya,” katanya.(*/rez/py)