METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyalurkan dana insentif kepada 2.500 guru ngaji di Kota Bogor. Penyaluran tersebut merupakan bentuk kepedulian pemkot terhadap guru ngaji yang telah berjalan dua tahun belakangan ini. Penyerahan dana insentif ini sendiri terbagi dua hari.
Hari pertama dilakukan di dua lokasi yakni di Masjid Al Busyro, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur dan di Masjid Roosniah Al-Achmad, Bogor Nirwana Residence (BNR), Kecamatan Bogor Selatan dengan total penerima bantuan 843 guru ngaji pada Senin (17/12).
Lalu, penyaluran dana insentif bagi guru ngaji akan dijadwalkan Selasa dan Rabu di Masjid An Nur, Sempur, Kecamatan Bogor Tengah dengan penerima bantuan 335 guru ngaji. Lalu, di Masjid Ar Rahman, Kecamatan Bogor Utara sebanyak 248 penerima, di aula Kecamatan Bogor Barat sebanyak 583 penerima dan Masjid Nurul Huda sebanyak 491 penerima.
“Seperti yang saya sampaikan bahwa ini merupakan komitmen kami pemerintah dalam mengapresiasi terhadap guru ngaji. Kedua, pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi bagi kita semua. Ketiga, ini menjadi sarana bagi kita terus menguatkan ikhtiar dalam menyuarakan amar ma’ruf nahi munkar,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, kemarin. Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Kesejahteraan Rakyat di lingkungan Setda Kota Bogor, Iman, mengatakan, program insentif bagi guru ngaji ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Saat ini sudah berjalan dua tahun dengan nominal Rp75.000 per bulan.
“Jadi, program insentif bagi guru ngaji ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi Pemkot Bogor kepada guru ngaji yang telah memberikan pemahaman kepada anak didiknya terhadap agama dan Alquran. Anggarannya bersumber dari APBD Kota Bogor dengan teknis penyaluran dua kali dalam setahun,” kata Iman. Tahun ini, sambung dia, 2.500 guru ngaji berhak menerima dana insentif tersebut dengan nominal Rp75.000 per guru ngaji.
Sedangkan 2019, nominal penerima akan ditambah menjadi Rp100.000 per bulan. “Alhamdulillah, tahun depan kita juga akan menganggarkan kembali jumlah penerima sebanyak 2.500 guru ngaji, namun besaran nilainya naik. Yang tadinya Rp75.000 menjadi Rp100.000 per bulan,” ujarnya. (*/rez/py)