METROPOLITAN - 14 tahun bukan waktu sebentar bagi Ferry Buchori Muslim bergelut di dunia kepemiluan. Ia sudah arang melintang berpartisipasi dalam pesta demokrasi di Kota Bogor. Kini, Ferry dipercaya menjadi salah satu Komisioner KPU Kota Bogor. Sebagai komisioner, ia pun memiliki target untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Lantas, seperti apa gagasan yang dimilikinya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria berusia 35 tahun ini: Sejak kapan Anda aktif sebagai penyelenggara pemilu? Aktif sejak kuliah pada tahun 2004 sebagai pemantau pemilu di JPPR. Setelah itu, saya menjadi KPPS, Panwascam hingga per 24 Desember 2018 kemarin saya dilantik menjadi Komisioner KPU Kota Bogor Divisi Bagian Data dan Informasi. Apa alasan Anda mau menjadi penyelenggara pemilu? Kebetulan saya ini mantan aktivis. Selama ini kan kita selalu berteriak di luar. Dari situ saya berpikir aspirasi kita yang dulu saat menjadi mahasiswa ingin rasanya di dengar dan di implementasikan. Maka, saya mencoba masuk ke dalam, dalam hal ini sebagai penyelenggara pemilu di KPU, agar aspirasi kita lebih jelas karena kita yang mengekseskusi kebijakan untuk kebaikan masyarakat. Apakah ada yang lain? Background saya sepuluh tahun ini seorang guru. Selama ini saya selalu mengajarkan ke murid-murid mengenai demokrasi berkualitas dan pemilu yang baik. Tetapi, terkadang terbesit pertanyaan dari murid-murid saya ko sepertinya tidak ada perubahan. Maka, saya ingin lebih aktif dan mendalami lagi sebagai penyelenggara pemilu. Sebagai Komisioner KPU Kota Bogor, apa yang ingin Anda lakukan? Bagi saya pemilu yang berkualitas itu ada empat. Pertama, mengenai sistem atau undang-undangnya, bagaimana aturan di PKPU dan Perbawaslu ini harus menyesuaikan dengan keadaan saat ini. Bagaimana dengan yang kedua? Kedua, kaitan penyelenggaranya, baik itu KPU, Bawaslu hingga DKPP. Percuma kalau sistem sudah bagus namun penyelenggaranya tidak baik, seperti mental dan integritasnya yang kurang. Insya Allah, sebagai komisioner saya akan istiqomah dalam menjaga amanah yang luar biasa ini. Meski yang saya alami setelah masuk ini banyak cobaan dan godaan, saya akan tetap mengkokohkan diri untuk tidak tergoda. Lalu, selanjutnya seperti apa? Ketiga, pesertanya. Kadang kita tahu partai politik mengusung calon anggota legislatif yang belum tentu kompeten. Mereka dipilih mungkin karena kuat akan logistiknya. Maka, ini tidak boleh dibiarkan dan calon yang diusung harus benarbenar yang berkualitas. Untuk itu, kita harapkan dan sosialisasikan terus ke partai politik untuk dapat mengedukasi dan rajin memberikan pendampingan politik ke para caleg-nya. Kemudian, yang terakhir seperti apa? Keempat, masyarakatnya. Bagaimana pemilih ini harus cerdas dan mengetahui calon yang berkompeten sehingga aspirasi mereka benar-benar di bawa oleh para calonnya. Kita lakukan dengan cara sosialisasi, baik itu saat bertemu warga hingga melalui media sosial. Terakhir, target Anda ke depan seperti apa? Tentunya target kami adalah mensukseskan Pemilu 2019. Kemudian, kami juga akan melakukan roadshow ke beberapa instansi hingga partai politik, dengan tujuan untuk mensosialisasikan aturan pemilu.(rez)