METROPOLITAN - Sastra Sri Rezeki Manurung, seorang calon legislatif (caleg) di Kota Bogor 2019 dari Dapil Bogor Timur-Tengah. Kader Partai NasDem Kota Bogor ini memiliki target dalam pencalonannya dapat berbagi dan melayani masyarakat. Lantas, taget seperti apa yang dimaksud perempuan berusia 42 tahun ini? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan bersama perempuan yang aktif dan peduli dalam kegiatan sosial masyarakat:
Sejak kapan Anda aktif di dunia politik? Aktif sejak tahun 2014. Namun, untuk di Partai NasDem saya bergabung baru di tahun 2018. Apa yang melatarbelakangi Anda mau terjun ke dunia politik? Ketertarikan saya dengan dunia politik karena bisa membantu masyarakat. Saya juga sangat senang ketika bisa bermanfaat bagi orang lain. Maka, pas bagi saya mewujudkan keinginan saya ini, bisa membantu masyarakat, melalui partai politik. Apakah ada yang lain? Tujuan utama saya bergabung dengan partai politik juga karena ingin membantu masyarakat, dalam hal ini ibu dan anak. Saya ingin ambil bagian untuk bisa memberdayakan potensi-potensi yang dimiliki mereka. Sesuai dengan tagline saya, peduli, berbagi dan melayani masyarakat. Kenapa memilih bergabung dengan Partai NasDem? Pertama karena figur atau sosok Surya Paloh. Saya melihat sosok beliau ini belum ada cacatnya dan kader partainya pun tidak ada yang tersandung hukum. Apalagi, partai ini memiliki prinsip politik tanpa mahar dan saya sangat setuju akan hal itu karena saya paling tidak senang dengan sogok menyogok. Seperti yang saya lakukan saat turun kampanye ke masyarakat. Saya selalu bilang ke warga tidak akan membagikan apa-apa dan tidak ada sogok menyogok. Masyarakat senang dengan saya, pilih saya. Intinya pilihnya harus dari hati dan ikhlas untuk memberikan kesempatan saya duduk di legislatif. Lalu, apa yang melatarbelakangi Anda mau maju sebagai caleg? Saya ini bisa di bilang sebagai orang mampu, tetapi tidak mampu-mampu banget. Ketika menolong dengan uang pribadi itu pasti terbatas. Kemampuan saya hanya bisa membantu satu dua orang saja dan maksimal sepuluh orang. Sementara saya ingin membantu masyarakat lebih banyak lagi. Nah, melalui pencalegan ini ada kesempatan bagi saya untuk mem-bantu masyarakat banyak ketika terpilih sebagai dewan. Membantu mereka melalui aspirasi yang dimiliki sebagai anggota DPRD. Bantuan seperti apa yang ingin Anda wujudkan? Intinya saya ingin mewujudkan bagaimana caranya bisa mengangkat derajat masyarakat bawah dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Seperti para pedagang kecil jadi pedagang menengah, bahkan kalau bisa mereka menjual barangbarangnya lebih banyak lagi. Kemudian, kaum perempuan khususnya ibu-ibu itu bisa membantu suaminya, dalam hal ini menambah penghasilan rumah tangganya. Sehingga anak-anak mereka bisa tetap sekolah dengan baik dan tidak dibebankan untuk bekerja atau berjualan. Bagaimana cara Anda mewujudkan target itu? Tentunya kita lakukan dengan memberdayakan potensi yang dimiliki ibuibu. Seperti menjahit, berdagang hingga lain sebagainya, kita suport dengan memenuhi fasilitas-fasilitasnya. Intinya, ibuibu jangan sampai hanya sebatas jadi Ibu Rumah Tangga (IRT), melainkan harus mengembangkan potensi yang dimiliki. Termasuk, saya juga fokus terhadap pendidikan anak. Selain memastikan mereka belajar 12 tahun, saya ingin memberikan pendidikan ahlak kepada mereka. Hal ini dilakukan untuk memberantas yang namanya pergaulan bebas di kalangan remaja. Terakhir, fokus Anda saat ini seperti apa? Tentunya saat ini saya fokus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Setiap hari saya sosialisasi dari pagi hingga malam hari. Meski sudah ada tim, saya tetap ingin turun langsung dan bertemu masyarakat. Tujuannya, agar hubungan batin dan emosionalnya terbangun. Mereka juga jadi bisa liat langsung sosok saya dan memilih tanpa kirakira. Begitu pun saya mengetahui apa saja kebutuhan mereka dan kalau saya di percaya duduk di legislatif nanti, saya sudah tahu harus berbuat dan bekerja seperti apa untuk memperjuangkan masyarakat.(rez)
