METROPOLITAN - Eri Prihadi, pria berusia 40 tahun yang hobi olahraga bulutangkis. Keaktifannya menekuni hobi ini sudah terbangun sejak 13 tahun lalu. Kini ia dipercaya sebagai manajer di salah satu klub bulutangkis di Bogor, yaitu Persatuan Bulutangkis (PB) Awet Rajet. Lantas seperti apa perjalanan kariernya? Berikut petikan wawancaranya bersama Harian Metropolitan:
Sejak kapan Anda menekuni bulutangkis?
Sejak 2005. Kecintaan saya terhadap olahraga ini terus meningkat seiring berjalannya waktu. Kenapa memilih bulutangkis? Karena hobi dan kecintaan saya saja. Tapi rupanya pada 2008 saya semakin cinta dengan bulutangkis. Sampai akhirnya saya bergabung dengan PB Bintang pada 2012. Tapi pada 2015 PB Bintang bubar karena satu hal. Dari situlah, saya beserta rekan-rekan berinisiatif membuat klub baru, yakni PB Awet Rajet. Sejak kapan Anda dipercaya menjadi manajer? Saya menjabat sebagai manajer, setelah PB Awet Rajet ini terbentuk. Tidak ada motivasi khusus untuk saya mencalonkan diri menjadi manajer. Jabatan ini lebih pada kepercayaan teman-teman kepada saya. Sebagai manajer apa yang ingin Anda lakukan? Secara garis besar, PB Awet Rajet berdiri atas dasar hobi dan kecintaan kami. Bukan untuk menjadi PB profesional. Hanya hiburan mengisi waktu luang. Jadi, kita tidak ditarget berprestasi, lebih pada silaturahmi. Selama aktif di olahraga bulutangkis, adakah prestasi atau hal-hal yang bisa dibanggakan? Kalau prestasi cukup banyak. Tapi, momen yang tak bisa saya lupakan terjadi saat PB Awet Rajet keluar sebagai juara 3 di Sumedang. Meski kami hanya mampu meraih juara 3, kami bangga bisa mengalahkan sejumlah klub dengan materi pemain muda dan handal. Rata-rata usia kami di PB Awet Rajet ini di atas 40 sampai 50 tahun. Tapi, kami mampu mengalahkan pemain muda yang umurnya rata-rata 20 sampai 30 tahunan. Tentu itu momen indah buat kami. Terakhir adakah pesan yang ingin Anda sampaikan untuk olahraga bulutangkis ini? Pesan saya khususnya kepada atlet muda untuk tetap semangat dalam berlatih. Sebab, kemampuan terbaik akan keluar atas proses latihan yang panjang dan sungguh-sungguh. Intensitas mengikuti kejuaraan juga sangat penting dalam membentuk kemampuan diri menjadi pemain profesional. Karena prestasi akan muncul berkat ketekunan.(ogi/c/ rez/py)