METROPOLITAN - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bogor, Iit Rahmatin, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke depan bisa lebih meningkatkan program Kota Layak Anak (KLA). Hal itu diungkapkan Iit usai menghadiri sosialisasi Kota Layak Anak (KLA) yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) dan Humas Protokol Setdakot Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jumat (22/2). Terkait pelaksanaan program KLA di Kota Bogor, pihaknya sudah bersinergi dengan Pemkot Bogor dan sangat didukung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Sedangkan dengan media, ia berharap media massa melihat sisi yang lebih baik untuk anak dan memahami persoalan anak. Dia mencontohkan pemberitaan media massa sering mencantumkan identitas anak dan identitas alamat lengkap. P2TP2A berharap itu tak akan terjadi lagi. Demikian pula dalam mencantumkan nama sekolah. Sementara dari sisi keamanan hal itu juga harus diperhatikan dalam pembuatan pemberitaan. “Diharapkan pemberitaan lebih membangun kepada anak karena media menjadi kunci,” katanya. Mengenai program KLA, Iit berharap ke depan predikat KLA semakin meningkat. Jika pada tahun pertama P2TP2A belum ada program sosialisasi ke sekolah, di tahun kedua P2TP2A memiliki program Go To School. “Memang program ini sistemnya masih cadangan, tidak menjadi programnya diknas. Harapannya ke depan bisa menjadi program Diknas, disandingkan dengan kurikulum. Program Go to School juga digandengkan dengan Sekolah Ramah Anak,” katanya. (*/rez/py)
