METROPOLITAN – Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menutup Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) prajabatan untuk CPNSD dari tenaga honorer/K2 golongan III angkatan I di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor 2019 di wisma Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Rabu (24/4). Iwan menegaskan, ada tindakan tegas dari Pemkab Bogor bagi CPNSD yang terlibat narkoba berupa pemecatan. ”Sebanyak 64 CPNSD yang merupakan guru honorer ini kan sudah 90 persen lulus. Tapi apabila dalam tes kesehatan nanti mereka terbukti mengonsumsi narkotika, maka kami akan tegas mencoret atau memecatnya,” katanya. Politisi Gerindra itu beralasan ketegasan bagi penyalahgunaan narkotika tak lain karena berbahaya bagi lingkungan dan sekolah tempat mereka mengajar. Kalau ada yang mengonsumsi narkoba bisa berdampak pada lingkungan dan sekolah. Dengan kecanduan, mereka bisa menjadi maling untuk bisa membeli narkotika. “Karena dampak negatif itu, kami tegas bakal melakukan pemecatan,” terangnya. Selain itu, Iwan juga meminta CPNS lebih rajin dan disiplin. Terlebih setelah menjadi PNS harus tetap disiplin dan rajin serta tidak bermalas-malasan dalam bekerja. Pria berkacamata itu juga menyinggung masih banyaknya kebutuhan PNS untuk Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Perhubungan serta Satpol PP. Pihaknya pun akan meminta pemerintah pusat mencabut kebijakan morotarium PNS. ”Kabupaten Bogor masih butuh ribuan PNS hingga setiap tahun kami terus meminta agar kebijakan moratorium PNS tersebut dicabut pemerintah pusat. Sementara ini untuk kebutuhan tenaga Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) kami menggunakan kebijakan khusus, namun itu tak bisa banyak jumlahnya karena keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tingkat II,” bebernya. (ryn/c/yok/py)
