Senin, 22 Desember 2025

Utamakan Waktu Luang Dengan Keluarga

- Jumat, 10 Mei 2019 | 09:51 WIB

METROPOLITAN - M Taufiq Haqiqi, seorang Kepala Bagian Jabatan Fungsional Umum (JFU) Pendidikan Madrasah di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bogor. Ditengah kesibukannya, bapak tiga anak ini memiliki cara tersendiri dalam meluangkan waktu untuk menjaga keharmonisan keluarganya. Lantas cara seperti apa yang digunakannya? Berikit petikan wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 1978 tersebut:

Kesibukan seperti apa yang Anda lakukan saat ini?

Selain sibuk bekerja rutinitas di Kantor Kemenag Kota Bogor, saya aktif bersilaturahmi dengan masyarakat, tokoh agama hingga para pengurus di sesama organisasi. Apalagi di bulan suci ramadan ini saya juga aktif dalam kultum dan program tarling.

Bagaimana cara Anda mengatur waktu di tengah kesibukan aktivitas dengan keluarga?

Mengatur waktu antara pekerjaan dengan keluarga bukan lah hal yang mudah. Akan tetapi saya membagi waktu dengan keluarga yaitu dengan menyisihkan akhir pekan khusus untuk keluarga, sosial dan diri sendiri. Manfaatkan hari Sabtu dan Minggu yang berharga ini untuk berkumpul dan bermain bersama dan manfaatkan waktu sepulang dari kantor untuk kegiatan-kegiatan santai bersama keluarga. Saya juga berupaya tidak membawa pulang tugas kantor sama sekali ke rumah, kecuali jika terpaksa membawa pulang pekerjaan, kerjaan itu akan saya lakukan pada saat malam hari ketika keluarga sudah pada tidur. Saya juga sering mengerjakan beberapa tugas seperti membantu pekerjaan istri, pengawasan dan koordinasi dengan asisten rumah tangga terhadap putra/i dengan siapa mereka berkawan, membantu anak-anak mengerjakan PR sekolah dan belajar dan menghindari main HP saat berkumpul bersama keluarga.

Lantas, makna ramadan bagi Anda seperti apa?

Makna ramadan dapat dimaknai sebagai bulan untuk mengasah jiwa, mengasah ketajaman pikiran dan kejernihan hati, sehingga dapat membakar sifat-sifat tercela dan lemaklemak dosa yang ada dalam diri kita. Puasa telah melatih pengendalian diri dan perasaan peduli, antara lain menahan lapar, mencegah amarah dan memahami orang lain. Puasa telah melahirkan cinta dan kasih dalam hubungan antar manusia. Cinta yang didasari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ia akan menjadi pribadi yang sejuk, yang selalu mencerahkan dan membahagiakan orang lain.

Apakah ada pesan yang ingin Anda sampaikan di bulan suci ramadan ini?

Pesan moral ibadah shaum yang pertama ialah kita dilarang memakan makanan yang haram, supaya kita menjaga diri jangan sembarang memakan makanan. Bahkan makanan halal pun tidak boleh kita makan sebelum datang waktunya yang tepat. Jadi jangan sembarang makan. Jangan makan asal saja jangan memikirkan asal kenyang tetapi mesti memperhatikan apa yang kita makan itu. Kemudian, pesan moral yang kedua adalah jangan jadikan perut Anda sebagai kuburan orang lain. Jangan jadikan perut sebagai kuburan rakyat kecil. Jangan pindahkan tanah dan ladang milik mereka ke perut.(mul/c/ rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X