Senin, 22 Desember 2025

EKSPLOR DIRI DI HMI, INGIN KADER KRITIS DAN TERBUKA

- Senin, 3 Juni 2019 | 13:36 WIB

Menjadi mahasiswa tak cukup hanya mengandalkan kampus untuk mengeksplorasi diri. Sadar akan hal itu, Fathulloh Fawait yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor memutuskan terjun ke organisasi. Pria yang akrab disapa Sihol ini memilih Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai wadah menempa diri dan mengasah kemampuan.

SAAT ini, Sihol menjabat sebagai ketua Bidang Pembinaan anggota HMI Ca­bang Kota Bogor. Se­belumnya, ia juga me­nempat i posisi cu­kup strategis lintas organi­sasi. Sebagai wadah menempa diri, Sihol berharap HMI kembali ke khittah perjuangan dan kader-ka­dernya menjadi insan yang kritis dan terbuka.

Apa yang melatarbela­kangi Anda terjun ke orga­nisasi mahasiswa?

Latar belakang saya terjun ke dunia organisasi karena tekad yang bulat. Sebagai mahasiswa yang cen­derung akademis dan teoritis, saya butuh wadah untuk mengeksplor diri. Di sinilah HMI memberi ruang untuk menempa diri dan mengasah kemampuan. Di sisi lain, latar belakang pendidikan di TMI Al-Amien Pren­duan yang memiliki prinsip berdiri di atas dan untuk semua golongan dan memiliki semboyan Iman, Ilmu, Amal selaras dengan arah perjuangan kam­pus dan HMI. Terlebih, HMI meru­pakan organisasi independen yang tidak terikat pihak mana pun.

Sejak kapan Anda menjadi pen­gurus HMI Kota Bogor?

Saya menjadi pengurus HMI bera­wal dari kepengurusan dan menjadi ketua Bidang Pendidikan dan Pela­tihan Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) 2016-2017. Setelah itu pin­dah ke tingkat komisariat dan ber­lanjut pada kepengurusan di tingkat cabang HMI pada 2017-2018. Hing­ga saat ini jelang konferensi cabang ke VI HMI cabang kota Bogor, saya masih aktif dan menduduki ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI cabang Kota Bogor.

Program apa yang sudah tercapai?

Pada bidang saya, di periode ber­jalan ini, dilaksanakan Latihan Kader (LK) II HMI tingkat nasional yang pesertanya pun dari nasional.

Apa program ke depan untuk HMI?

Ke depan program yang saya ha­rapkan adalah realisasi dan optima­lisasi training formal, seperti LK I, II dan III. Selain itu, training informal semisal senior course, training of trainer dan lainnya. Yang terdekat, kita coba realisasikan Sekolah Nilai Dasar Perjuangan (NDP) untuk mem­perjelas arah juang HMI. Insya Allah usai Lebaran pada Juni, HMI cabang Kota Bogor akan latihan khusus Ko­hati tingkat nasional. Ini bersinergi dengan ketua umum Kohati HMI cabang Kota Bogor. Saya yakin HMI siap menghadapi bonus demografi ke depan.

Apa harapan Anda untuk HMI?

Harapan saya adalah kembalinya HMI kepada khittah perjuangan HMI yaitu kebenaran dan keadilan, mem­pertebal keislaman yang rahmatan lil alamin serta menjaga indepen­densi HMI. Kader HMI harus inklu­sif dan terbuka, kritis serta dinamis.

Untuk mempermudah arah juang HMI, diperlukan instrumen perju­angan. Meleburlah mulai dari guru mengaji di musala atau masjid hing­ga pemangku kebijakan demi terca­painya masyarakat adil makmur yang diridai Allah. Era digital yang memun­gkinkan HMI untuk berkembang dan melebarkan sayap harus dilandasi ideologi HMI yaitu nilai dasar per­juangan yang bersumberkan Alquran dan hadis. (mul/c/fin/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X