METROPOLITAN - Menjadi advokat merupakan mimpi Cecep Hasanudin sejak remaja. Alasannya, ia ingin membantu masyarakat sekitarnya yang terzalimi. Lantas seperti apa perjalanan kariernya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 1970 itu:
Sejak kapan Anda menjadi advokat?
Untuk secara resmi atau diangkat sumpah jabatan itu sejak 2014. Tapi kalau terjun mendampingi masyarakat sejak 2010. Saya magang di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Cibinong sebagai Pos Bantuan Hukum (Posbakum).
Apa yang memotivasi Anda mau terjun sebagai advokat?
Saat itu masih banyak kekurangan advokat di wilayah tempat tinggal saya di Ciawi, Kabupaten Bogor. Di mana banyak masyarakat kecil yang jadi korban terkait permasalahan hukum, bisa dikatakan terzalimi. Paling banyak kaitan jual-beli tanah. Dari situ saya termotivasi menjadi seorang advokat.
Adakah pengalaman menarik selama Anda menjadi advokat?
Kebanyakan yang menarik itu bikin menyentuh hingga bersentuhan langsung dengan masyarakat saat saya magang di PN Cibinong. Karena perkara yang kami tangani itu kasus prodeo, di mana yang berkaitan dengan hukum merupakan warga tak mampu dan mendapat ancaman lebih dari lima tahun. Ada kiranya keluarga terbantu dengan pendampingan yang saya berikan. Dari situ, mereka memberikan seperti opak, gula hingga hasil bumi lainnya sebagai ucapan terima kasih kepada saya.
Lalu, apa yang ingin Anda wujudkan saat ini?
Pertama, dengan profesi sebagai advokat, saya ingin bermanfaat bagi lingkungan, saudara, negara, termasuk warga sekitar rumah. Kedua, sebagai manusia nor mal ingin kiranya meningkatkan dari segi harkat martabat, finansial serta ibadahnya yang lebih baik. (rez/py)
