METROPOLITAN – Wali Kota Bogor, Bima Arya, berhasil menyabet penghargaan World No Tobacco Day 2019 Awards dari World Health Organization (WHO). Penghargaan itu diserahkan langsung perwakilan WHO untuk Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan, di gedung Prof Sujudi Auditorium Siwabessy, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kamis (11/7).
Penghargaan dari organisasi bidang kesehatan dunia Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) itu sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh atau individu atas perjuangan dan kepemimpinan Bima Arya dalam upaya menerapkan kebijakan yang menjamin masyarakat hidup dalam lingkungan sehat dan terhindar dari bahaya asap rokok.
Pemberian penghargaan sejak 1988 itu diberikan WHO setiap tahun dalam rangkaian Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati pada 31 Mei. Tujuannya, membangun kesadaran global akan bahaya penggunaan tembakau dan akibat negatifnya bagi kesehatan.
“Penghargaan ini adalah buah dari ikhtiar bersama di Kota Bogor. Bukan hanya pemerintah, tapi juga komunitas, DPRD yang konsisten mengawal kebijakan pengendalian tembakau melalui Perda KTR,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, usai menerima penghargaan tersebut.
Menurut dia, kebijakan yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor selama ini sudah benar dengan menerapkan Perda Nomor 12 Tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Reklame. Tak hanya rokok, shisha dan vape juga diatur dalam Perda KTR di Kota Bogor. Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pun diperluas dan tak lagi hanya 8 tempat sebagaimana yang diatur dalam Perda KTR sebelumnya.
“Ini artinya apresiasi tertinggi dari PBB. Kita sudah pada track yang benar dan kita tak akan mundur. Yang penting sekarang penegakan hukum tanpa pandang bulu di lapangan dan terus berkampanye kepada anak-anak muda supaya menghindari rokok,” ujarnya.(*/rez/py)