METROPOLITAN - Ruby Falahadi, Ketua Aliansi Masyarakat Pengawal Demokrasi Bogor dan Tanggerang. Lelaki yang akrab disapa Ruby ini bergabung sebagai aktivis berawal dari kemuakannya atas ketidakadilan yang di dapat masyarakat. Lantas, seperti apa target yang ingin diwujudkannya? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 1994: Sejak kapan Anda aktif di dunia organisasi? Saya aktif di organisasi dari tahun 2013. Sebelumnya saya sebagai aktivis mahasiswa saja, kemudian saya memilih jalan hidup aktif sebagai aktivis pergerakan. Apa yang mendasari Anda mau menjadi seorang aktivis? Saya melihat dan merasa bosan bahwa terkadang tidak ada rasa keadilan ataupun rasa kemanusiaan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat bawah. Sehingga saya harus turun untuk mengawal dan mengontrol segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masayakat. Adakah alasan lain? Bagi saya organisasi adalah candra dimuka, yang mana organisasi itu menyediakan suatu pembelajaran dan pemahaman untuk menjadi pemimpin yang akan datang dan siap untuk memimpin. Karena dari organisasi banyak hal yang didapatkan salah satunya pengalaman. Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mewujudkan keadilan bagi masyarakat? Cara yang saya lakukan dengan turun ke lapangan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada kepala daerah atau pejabat tinggi lainnya. Karena pada dasarnya kita berasal dari rakyat dan masyarakat jadi yang lebih diutamakan, baik itu kepentingan masyarakatnya bukan kelompok atau golongan. Dari masyarakat kita mampu menjadi pejabat publik seperti legislatif, pemerintah maupun aparat penegak hukum. Oleh karena itu, kita harus balik lagi mencintai rakyat dan memberikan pelayanan yang baik dan lebih untuk masyarakat. Sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Pengawal Demokrasi, apa yang ingin Anda lakukan? Yang ingin saya lakukan pasti untuk perubahan. Kenapa saya bilang seperti itu, karena banyak yang tidak peduli. Oleh karena itu kami bersama organisasi siap turun kelapangan dan siap untuk mewadahi apa yang dinginkan oleh masyarakat dan rakyat khususnya, sehingga mendapatkan suatu keadilan dan kepastian. Dikala rasa kemanusiaan, keadilan serta kepedulian tidak didapatkan maka suara lah yang menyuarakan. Bagaimana dengan rencana Anda ke depan? Saya menginginkan perubahan yang signifikan. Kemudian masyarakat dan rakyat itu di ajak berdialog, karena tanpa diajak berdialog untuk saat ini susah apa yang bisa dilaksanakan dan apa yang dilakukan. Karena itu pemimpin atau kepala daerah harus mau menyentuh bau keringatnya masyarakat dan mendengarkan aspirasi rakyat. Jadi pemimpin itu harus melayani bukan dilayani, sebab kekuasaaan itu ada di tangan rakyat vox populi vox dei. Selama aktif di dunia organisasi, adakah pengalaman menarik yang Anda rasakan? Menariknya bisa bertukar pikiran dan berdiskusi, karena kita hidup itu harus berdampingan. Sedangkan, dukanya saya sering kali ketika aksi berbenturan sama aparat dan penguasa dan harus menanggalkan kegiatan waktu belajar. Akan tetapi itu semua menjadi semangat saya untuk perubahan.(khr/c/rez)