METROPOLITAN - Menjadi aktivis organisasi merupakan kesenangan bagi Friska Hanakin. Mimpinya, Rika bisa menjadikan perempuan aktif dalam kemajuan suatu bangsa. Lantas gagasan seperti apa yang dimilikinya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama ibu empat anak itu:
Saat ini Anda aktif di organisasi mana saja?
Saat ini saya banyak aktif di organisasi Gerakan Indonesia Kita (GiTA) Bogor.
Apa yang melatarbelakangi Anda mau bergabung dengan organisasi?
Saya senang kegiatan sosial seperti pendampingan dan advokasi masyarakat desa yang miskin. Bagi saya, organisasi adalah alat perjuangan. Dengan berorganisasi, pendampingan dan advokasi lebih punya power dibandingkan ketika kita sendiri. Selain saya senang bercerita dan saling berbagi pengalaman dengan masyarakat, khususnya kelompok perempuan, saya punya keinginan perempuan itu harus mandiri dan berani bersuara, apalagi soal kebijakan publik di desa yang didominasi kaum laki-laki.
Adakah pencapaian yang sudah Anda lakukan selama di dunia organisasi?
Keberhasilan dalam melakukan advokasi pasien dengan pembebasan biaya lebih dari Rp200 juta. Lalu mendorong masuknya usulan program kelompok perempuan desa dalam APBDES Perubahan. Lalu, membangun sinergi dengan kelompok atau komunitas lain dengan kegiatan bersama hingga masih banyak lagi.
Apakah harapan Anda selaku pegiat organisasi?
Kelompok perempuan bisa mandiri, berani bersuara dan ikut membangun desa yang responsif gender. Kebijakan publik baik pendidikan maupun kesehatan mulai dari tingkat pusat hingga desa bisa prorakyat miskin.(mul/c/rez/py)