METROPOLITAN - Umar Sanusi merupakan ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Sudah 20 tahun ia menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih. Seperti apa kiprah dan perjalanan kariernya? Berikut wawancaranya bersama Harian Metropolitan:
Sejak kapan Anda aktif di dunia politik?
Saya aktif sejak 1999. Dari dulu saya bergabung dengan PDI Perjuangan. Awalnya, saya meniti karier dari anak ranting, ranting hingga Pengurus Anak Cabang (PAC). Menjadi ketua PAC PDI Perjuangan Bogor Barat sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu sampai saat ini.
Apa yang mendorong Anda mau terjun di dunia politik?
Ini merupakan keinginan pribadi saya. Politik bagi saya merupakan suatu wadah perjuangan yang bisa menjembatani dan merealisasikan aspirasi masyarakat. Apalagi, jangkauannya lebih luas. Ini yang menjadi alasan saya terjun ke dunia politik.
Kenapa memilih PDI Perjuangan?
Menurut saya, PDI Perjuangan merupakan partai yang benar-benar lahir dari sebuah perjuangan. Belum lagi konsen memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil atau wong cilik. Ditambah saya sangat terinspirasi dengan sosok Bung Karno atau Soekarno. Saya merasa ada ikatan batin dengan beliau.
Sebagai kader politik, apa yang ingin Anda lakukan?
Banyak aspirasi masyarakat yang harus diperjuangkan dan direalisasikan. Pada umumnya aspirasi itu dari hal-hal sepele, tapi sangat berarti bagi mereka. Seperti biaya pendidikan yang mahal. Walaupun ada bantuan dari pemerintah, tidak semua mendapatkannya dan ini perlu dibantu. Kemudian, kaitan kesehatan, di mana fasilitas atau ruangan di RSUD Kota Bogor harus ditambah. Termasuk membangun puskesmas di Kelurahan Situgede yang sampai saat ini belum tersedia.
Setelah itu, kaitan ketenagakerjaan atau lapangan kerja, di mana seharusnya Pemkot Bogor bersama anggota dewan mengeluarkan suatu kebijakan yang mengharuskan pengusaha di Kota Bogor memprioritaskan pegawainya dari warga asli Kota Bogor. Ketiga hal inilah yang ingin saya perjuangkan dan bawa perubahan di Kecamatan Bogor Barat.(rez/py)